Kemenkes Intensifkan Sub-PIN Polio: Fokus Imunisasi di Daerah Rawan Polio

Min.co.id ~ Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melanjutkan upaya pencegahan polio dengan menggelar Sub-Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahap kedua, menyasar daerah-daerah yang belum menerima vaksin pada periode pertama. Program ini merupakan tindak lanjut dari temuan kasus polio di beberapa wilayah Indonesia yang dilaporkan antara Januari hingga Februari 2024.

Pada 9 Maret 2024, seorang anak laki-laki berusia 6 tahun di Kabupaten Nduga terkonfirmasi positif polio tipe II setelah mengalami kelumpuhan sejak 20 Februari 2024. Kasus serupa ditemukan di Kabupaten Sidoarjo pada 6 April 2024, di mana seorang anak perempuan berusia 11 tahun juga dinyatakan positif polio tipe II. Kasus ketiga dilaporkan pada 25 April 2024 di Kabupaten Asmat, Papua Selatan, dengan anak perempuan berusia 11 tahun sebagai korbannya. Transmisi polio juga terdeteksi di Kabupaten Mimika, Papua Tengah, dengan seorang anak laki-laki berusia 9 tahun dan delapan anak lainnya yang dinyatakan positif melalui pemeriksaan spesimen tinja.

Sebagai langkah antisipatif, Kemenkes kembali meluncurkan Sub-PIN Polio yang akan dilaksanakan dalam dua tahap. Direktur Pengelolaan Imunisasi Kemenkes Prima Yosephine menekankan pentingnya memperkuat imunisasi polio untuk mencegah penularan lebih lanjut. “Pemberian empat dosis vaksin polio tetes (bOPV) dan dua dosis polio suntik (IPV) bagi bayi, serta imunisasi kejar bagi balita, adalah bagian dari upaya ini,” ujar Prima pada Selasa (28/5/2024).

Sub-PIN Polio tahap pertama yang dimulai pada 27 Mei 2024 menyasar enam provinsi: Papua, Papua Tengah, Papua Selatan, Papua Pegunungan, Papua Barat, dan Papua Barat Daya. Tahap kedua akan dimulai pada 15 Juli 2024, mencakup 27 provinsi lainnya termasuk Sumatra, Jawa, Bali, dan beberapa provinsi di Kalimantan, Sulawesi, serta Maluku.

Vaksin yang digunakan pada Sub-PIN Polio adalah vaksin novel Oral Polio Vaccine tipe 2 (nOPV2) dan bivalent Oral Polio Vaccine (bOPV), dengan nOPV2 khusus digunakan untuk respons terhadap Kejadian Luar Biasa (KLB) Polio tipe II. Vaksin nOPV2 telah digunakan di lebih dari 35 negara dan diberikan kepada lebih dari 1 miliar anak. Di Indonesia, 15 juta anak telah menerima vaksin ini dengan hasil yang positif.

Kemenkes mengimbau masyarakat untuk berperan aktif dalam pencegahan polio dengan memastikan anak-anak mendapatkan imunisasi rutin dan tambahan polio lengkap. Selain itu, penerapan perilaku hidup bersih dan sehat, seperti BAB di jamban dengan septic tank dan cuci tangan dengan sabun, juga sangat dianjurkan. Masyarakat diminta segera melapor kepada petugas kesehatan jika menemukan anak usia di bawah 15 tahun dengan gejala lumpuh layu mendadak.

Dengan upaya berkelanjutan dan dukungan masyarakat, Kemenkes optimis dapat memutus rantai penularan polio dan melindungi generasi muda Indonesia dari ancaman penyakit yang dapat menyebabkan kelumpuhan ini.

Sumber : ind.id

Editor : Achmad

Komentar

News Feed