Min.co.id ~ Palembang ~ Di bulan Ramadan, Palembang menawarkan kudapan unik yang selalu dicari sebagai takjil, yaitu Ragit Jalo. Kudapan ini memiliki kemiripan dengan roti jala dari Medan dan ragit mie dari Indramayu, namun dengan aroma rempah yang khas dan lezat.
Ragit Jalo terbuat dari tepung terigu, telur, dan sedikit garam, dipadukan dengan kuah kari yang kaya rempah. Dari bentuknya yang seperti jala, kudapan ini dinamai Ragit Jalo. Biasanya, ragit ini dikreasikan dalam bentuk lipat segitiga atau digulung. Sensasi gurih dan lezat muncul ketika ragit dimandikan kuah kari, ditaburi bawang goreng, dan potongan cabai hijau kecil.
Kemiripannya dengan roti jala khas Medan terletak pada kuah kari, meskipun kuah kari Ragit Jalo lebih encer. Dari Indramayu, ada ragit mie yang juga mirip, namun menggunakan mie dan kuah santan ebi, menciptakan nuansa hidangan laut yang khas.
Saat Ramadan, Ragit Jalo mudah ditemukan di pasar-pasar beduk di Palembang, seperti di Jl Ratna Talang Semut. Namun, di hari biasa, mencari kudapan ini memerlukan sedikit usaha lebih.
Bagi yang ingin mencoba membuatnya di rumah, bahan yang diperlukan untuk ragit adalah 150 gram tepung terigu, tiga butir telur, setengah sendok teh garam, dan 400 mililiter air matang. Adonan dicampur, dituangkan ke dalam wajan antilengket, dibentuk seperti jaring, lalu dimasak hingga matang.
Untuk kuah kari, bahan yang dibutuhkan meliputi lengkuas, batang serai, cabai, daun kari, daun jeruk, daun salam, gula, garam, santan kelapa, bumbu kari bubuk, kaldu bubuk, penyedap rasa, dan potongan daging sapi atau ayam. Bumbu ditumis hingga harum, daging dimasukkan dan dimasak hingga matang dengan santan dan bumbu lainnya.
Menurut sejarah, Ragit Jalo dipengaruhi oleh pedagang asal Gujarat, India yang membawa resep ini ke Kerajaan Sriwijaya pada abad ke-7 Masehi. Hingga kini, kelezatan Ragit Jalo tetap lestari dan menjadi favorit, terutama saat Ramadan, dengan harga berkisar antara Rp9.000 hingga Rp15.000 per porsi.
Selamat menikmati Ragit Jalo dan jangan lupa tetap mematuhi protokol kesehatan.
Ind.id
Editor : achmad
Komentar