Golla kambu dibuat dari tiga bahan utama: beras ketan, kelapa muda parut, dan kacang tanah sangrai, yang dipadu dengan gula merah. Proses pembuatannya dimulai dengan mengukus beras ketan, kemudian mencampurkannya dengan larutan gula merah, kelapa parut, dan kacang tanah hingga menjadi adonan yang padat dan gurih.
Setelah adonan dingin, golla kambu dikemas dalam daun pisang kering, menjadikannya unik dan tahan lama hingga berbulan-bulan meskipun tanpa bahan pengawet. Kudapan ini sangat cocok dinikmati dengan teh tawar atau kopi hitam, terutama saat berbuka puasa di bulan Ramadan, ketika permintaannya meningkat drastis.
Sentra produksi golla kambu terkenal terdapat di desa Botto, Kecamatan Campalagian, yang menjualnya sebagai buah tangan khas Mandar. Harga golla kambu di Botto berkisar antara Rp10.000 hingga Rp15.000 per kemasan, dan bahkan sudah dipasarkan di situs e-dagang dengan harga Rp18.500 hingga Rp20.000 per bungkus.
Untuk lebih menarik minat pembeli, produsen golla kambu juga mulai mengkreasikan rasa dengan varian durian, yang disebut baje durian, memiliki aroma khas yang menggugah selera dan sedikit lebih mahal dari golla kambu biasa.
Selain di Botto, golla kambu juga dapat dibeli di Pusat Galeri Usaha Kecil Menengah (UKM) di Jalan Andi Tepu, Polewali. Di sana, golla kambu bersanding dengan produk ikonik Polman lainnya seperti jepa, loka sattai, dan bau peapi.
Jika Anda berkunjung ke Polewali Mandar, jangan lupa membawa pulang oleh-oleh golla kambu. Dengan membeli produk ini, Anda turut melestarikan kuliner tradisional Indonesia yang kaya akan rasa dan sejarah.
#GollaKambu #KulinerMandar #PolewaliMandar #WisataKuliner
Komentar