Min.co.id ~ Jateng ~ Setelah hampir delapan tahun terhenti, Terminal Barang Stasiun Kretek di Jawa Tengah kembali hidup, membawa semangat baru bagi distribusi logistik di Indonesia.
PT Kereta Api Logistik (KAI Logistik), anak usaha PT Kereta Api Indonesia (Persero), resmi mengaktifkan kembali terminal ini sebagai bagian dari strategi ambisius menuju green logistics dan efisiensi distribusi semen.
Dibangun pada 2015 untuk melayani rute Stasiun Kretek–Stasiun Klari, terminal ini sempat tertidur sejak 2017. Kini, dengan target distribusi 32.000 ton semen per bulan, Terminal Kretek siap mencatatkan kontribusi besar, yakni 30% dari total distribusi semen di rute utama seperti Stasiun Nambo dan Arjawinangun.
“Reaktivasi ini bukan hanya soal logistik, tetapi juga soal keberlanjutan. Kami ingin membawa perubahan nyata dengan memanfaatkan kereta api sebagai solusi distribusi ramah lingkungan,” ungkap Heri Siswanto, Direktur Operasi KAI Logistik.
Langkah ini tidak hanya mempercepat distribusi dari Palimanan ke Wangon—dari 12 jam dengan truk menjadi 5 jam dengan kereta api—tetapi juga mengurangi jejak karbon dan membantu menjaga jalan raya dari kerusakan akibat Over Dimension Over Loading (ODOL).
Reaktivasi Terminal Kretek adalah langkah nyata KAI Logistik untuk menjadi pionir dalam logistik berkelanjutan. “Kami ingin menjadikan kereta api sebagai tulang punggung distribusi nasional yang tidak hanya efisien, tetapi juga bersih dan hijau,” tambah Heri.
Dengan reaktivasi ini, Terminal Kretek tidak hanya menjadi simpul logistik strategis tetapi juga simbol transformasi menuju sistem transportasi yang lebih cerdas dan berkelanjutan.
Melalui pendekatan end-to-end services, KAI Logistik terus berinovasi dengan layanan seperti KALOG Express, KALOG Plus, dan KALOG Pro. Semuanya dirancang untuk menghadirkan pengalaman logistik yang terintegrasi dan modern.
#TerminalKretekBangkit #RevolusiLogistikIndonesia#GreenLogistics