Min.co.id ~ Jakarta ~ Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kembali mengandalkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mengatasi ancaman banjir dan longsor di wilayah Sumatra Barat (Sumbar). Langkah ini diambil sebagai respons terhadap prakiraan cuaca yang menunjukkan potensi hujan lebat yang dapat memicu bencana alam di daerah tersebut.
“Operasi TMC dilaksanakan berdasarkan pertimbangan prakiraan cuaca wilayah Sumatra Barat, yang masih berpotensi terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat,” jelas Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, dalam siaran persnya, Senin (27/5/2024).
BNPB mengkhawatirkan curah hujan yang tinggi di wilayah Sumbar, yang dapat menyebabkan longsor dan banjir bandang, sehingga diperlukan langkah preventif yang cepat dan tepat. Untuk mendukung operasi TMC, BNPB menyiagakan satu unit pesawat Caravan PK-SNN di Bandara Internasional Minangkabau, Padang, Sumbar. Pesawat ini siap digunakan untuk melakukan penyemaian awan demi mengendalikan intensitas hujan.
“Pada Sabtu, 25 Mei 2024, operasi TMC hanya dapat dilaksanakan sebanyak satu sortie penerbangan. Hal ini dikarenakan terdapat pusat tekanan rendah di Samudera Hindia sebelah barat Sumbar,” ujar Abdul. Tekanan rendah ini mengakibatkan kondisi keawanan di Sumbar belum optimal untuk penyemaian.
Meskipun demikian, BNPB terus melakukan upaya antisipasi dengan penyemaian awan untuk mengurangi risiko terjadinya hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Operasi ini diharapkan dapat memitigasi dampak negatif dari cuaca ekstrem yang mengancam keselamatan warga dan mengurangi potensi kerusakan lingkungan di Sumbar.
Langkah BNPB ini menunjukkan komitmen kuat dalam mengoptimalkan teknologi untuk penanggulangan bencana dan memastikan keselamatan masyarakat. Dengan terus melakukan inovasi dan intervensi yang tepat, diharapkan ancaman banjir dan longsor di Sumatra Barat dapat diminimalisir secara efektif.
Tbn
Editor : abyd
Komentar