Min.co.id-Jatim-Dengan mengangkat tema “Pelayanan di Fasilitas Kesehatan Zaman Now”, dr Niken Sasadhara dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya berhasil jadi juara dalam lomba vlog BPJS Kesehatan. Bertempat di Jakarta, dalam tasyakuran Hari Ulang Tahun (HUT) Ke-51 Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), karya vlog tersebut dikukuhkan menjadi yang terbaik ketiga atau juara III.
dr. Niken mengemas informasi mengenai kemudahan pelayanan internet BPJS dengan videoblog kekinian atau vlog. Diawali dengan seorang perempuan yang bersiap berangkat kontrol ke dokter spesialis bedah yang melakukan vlog cara mudah memperoleh pelayanan kesehatan dengan BPJS yang dapat diakses dengan internet dan ponsel pintar. Begitulah gambaran vlog berdurasi 3 menit karya Kepala Marketing Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA) dr Niken Sasadhara bersama dengan sejumlah rekannya.
“Alhamdulillah, juara III. Sangat tidak menyangka bisa sampai masuk nominasi terbaik. Tadi bahkan, langsung diminta praktik disuruh ngevlog dadakan di panggung,” ungkapnya, Selasa (23/7).
“Sejumlah nominasi video terbaik, memang diundang ke Jakarta untuk turut mengikuti serangkaian acara puncak peringatan HUT BPJS. Sekalian, diumumkan lomba vlog tentang pelayanan fasilitas kesehatan zaman now,” imbuhnya.
Terkait dengan capaian tersebut, dr Niken sangat tidak menyangka. Mengingat, keikutsertaan pada sayembara video semacam itu tergolong baru. Bahkan, keikusertaan itu tergolong merupakan yang kali pertama.
“Bisa dikatakan kami (dr Niken dan tim, Red) tergolong amatir. Namun, Karena kami berkecimpung di dunia kesehatan, ya kami ingin turut bikin sesuatu untuk kesehatan. Salah satunya bikin vlog yang saat ini begitu marak dan populer di mata masyarakat,” katanya.
Sejumlah kesulitan turut mengiringi proses pembuatan vlog yang diperankan sendiri oleh dr Niken tersebut. Misalnya, proses menentukan konten bahasa dan script yang mudah diterima dan dicerna masyarkat. Mengingat, tidak sedikit bahasan mengenai kesehatan yang kurang popular dan dimengerti oleh masyarakat luas.
“Jujur, awal ikut serta lomba ini adalah ingin menyampaikan bahwa BPJS kesehatan itu bermanfaat sekali dan mudah diakses,” sebutnya. “Jadi, script-nya kita kemas betul. Bagaimana (pesan, Red) bisa ditangkap orang awam dengan baik. Dengan bahasa dan visual yang ringan, tapi tetap informatif,” imbuhnya.
Total, terang dr Niken, terdapat sebanyak 119 karya video yang masuk seleksi pusat. Seluruh video dinilai oleh pihak internal BPJS dan ekternal. Dalam hal ini adalah para praktisi senematografi serta video. Penilaian itu meliputi empat hal. Pertama, konten (harus bisa diserap dan dipahami orang awam); kreativitas; visual atau audiovisual; serta script atau narasi yang dibangun.
“Apresiasi ini bikin saya kian tertarik membuat konten video kesehatan. Sebagai bagian dari kontribusi memberikan pendidikan kepada masyarakat terkait informasi kesehatan. Tapi, saya mesti harus giat lagi belajar,” ungkapnya.
“Dan, pastinya ingin berkarya lagi lewat media komunikasi yang satu ini (vlog, Red). Berkarya untuk menyampaikan pesan yang bermanfaat bagi orang banyak. Dengan bahasa serta visual menarik dan mudah dicerna,” imbuhnya. (mad)