Gandeng BUMDes Pertamina akan dirikan 2.000 Pertashop .

Jakarta-PT Pertamina (Persero) memperluas jangkauan pendistribusian bahan bakar minyak (BBM) ke seluruh pelosok tanah air. Jika sebelumnya distribusi Pertamina melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) hanya di tingkat kecamatan, tahun ini mulai merambah pedesaan dengan mendirikan Pertashop.

“Sebenarnya program ini diluncurkan sejak triwulan tiga 2018. Sebagai pilot project, Pertashop sudah dibembangkan di 10 desa di wilayah Jawa Barat dan Jawa Timur. Dan di tahun ini ada 2 ribu Pertashop yang akan dibangun secara nasional, 400 unit berada di Jatim,” kata Direktur Pemasaran Retail Pertamina, Masud khamid dalam rilisnya, Selasa (22/1).

Pertashop akan menyediakan berbagai produk Pertamina seperti  Pertamax series, Oli dan pendingan ruangan. Untuk Bumdes yang memiliki lahan luas, Pertamina juga akan membangun bengkel dan fasilitas lainnya.

Untuk merealisasikannya, Pertamina telah melakukan berbagai langkah strategis, diantaranya dengan menyiapkan komponen yang dibutuhkan atau fabrikasi. Seluruh komponen yang dibutuhkan tersebut diupayakan dari dalam negeri dan bukan impor. Pertamina juga akan bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes). Nantinya, Bumdes yang akan mengelola, sementara yang membangun dan berinvestasi adalah Pertamina.

“Kami yang menyiapkan dananya, Bumdes hanya pengelola saja. Dan nanti akan ada sharing laba. Sinergi group BUMN juga akan kami lakukan untuk mengetahui Bumdes mana yang sudah siap dan telah memiliki lokasi yang visible, misal jalan harus diatas 4 meter dan jika ada jembatan, maka jembarannya harus kuat sebab ini berkaitan dengan jalur mobil tangki yang akan melakukan pengisian,” tekannya.

Menurutnya, ada tiga jenis atau kelas  Pertashop yang akan dibangun yang disesuaikan dengan lokasi dan kondisi pasar.

Pertama silver, yaitu pertashop yang memiliki kapasitas rangki timbun sebesar 1000 kilo liter. Untuk jenis ini, pertamina hanya akan membangun satu pompa saja.

Kedua Gold, yaitu Pertashop yang memiliki kapasitas tanki timbun 2.500 KL.

ketiga jenis Platinum yang memiliki kapasitas tangki timbun 5000 KL.

Investasi yang dibutuhkan untuk membangun Pertashop ini menurutnya mencapai sekitar Rp 100 juta hingga Rp 200 juta per unit.

“Yang sudah berjalan, di Jabar dan Jatim, animo masyarakat desa cukup bagus. Respon positif dan konsumsinya juga besar, rata-rata mencapai 100 liter per hari.
Mereka merasa sangat terbantu sebab jarak desa dengan kecamatan di pelosok itu sangat jauh, bisa sampai 10 kilometer. Jika dihitung pergi-pulang, maka 20 KM. Kalau isi 4 liter, itu sudah menghabiskan  satu liter sendiri,” terang Masud. (ach)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *