Direktur Utama BPJS Ketenagakerjaan Agus Susanto mengatakan, pihaknya telah menggandeng banyak pihak termasuk PT PP untuk membangun rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Selain itu BPJS Ketenagakerjaan juga membuka kerja sama dengan perusahaan tempat karyawan bekerja.
“Minggu lalu ada komitmen dari PT Sritex untuk membangun 10 ribu unit rumah untuk karyawannya. Jadi hari ini ada 6 ribu dan ada beberapa pengusaha yang berminat membangun perumahan bagi karyawannya,” ujar dia ditemui usai Groundbreaking Pembangunan Rusunami bagi MBR di Loftvilles City Apartemen, Tangerang Selatan, Kamis 27 April 2017.
Saat ini dana yang dialokasikan BPJS Ketenagakerjaan untuk membangun rumah murah sebesar Rp5 triliun. Jika melihat ketentuan yang ada, maka BPJS Ketenagakerjaan dimungkinkan mengalokasikan hingga 30 persen dari total dana kelolaan yang kini sudah mencapai Rp269 triliun.
“BPJS menyediakan dana untuk pembangunan perumahan untuk memberikan kredit bagi peserta BPJS dengan suku bunga murah, dan uang muka ringan. Sekarang alokasi Rp5 triliun untuk dana pembangunan perumahan pekerja, nanti kita evaluasi setiap enam bulan,” jelas dia.
Dirinya menambahkan, bagi karyawan harus memiliki kepersertaan di BPJS Ketenagakerjaan selama minimal satu tahun. Selain itu, BPJS Ketenagakerjaan juga membuka kesempatan bagi pengembang yang ingin menggunakan dana dari BPJS untuk membangun rumah bagi pekerja.
“Kita kerja sama di bank, kita tempatkan dana kita di bank pemerintah. Kita minta bank pemerintah untuk disalurkan dalam bentuk kredit murah untuk dua pihak. Satu developer untuk membangun rumah perkeja, kedua diberikan kepada pekerja dalam bentuk kredit KPR dengan tingkat bunga murah dan uang muka yang ringan,” pungkasnya.
sumber :metrotvnews