Min.co.id-Jatim-Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Jawa Timur memastikan Kementerian Tenaga Kerja terus berupaya melakukan komunikasi dan memberikan informasi serta edukasi kepada Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang bekerja di luar negeri, terkait wabah virus corona di Wuhan Cina.
Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pelayanan dan Perlindungan Tenaga Kerja, Budi Raharjo yang mewakili Kadisnakertrans, menjelaskan, data Sistem Komputerisasi Tenaga Kerja Luar Negeri (Siskotkln) BNP2TKI jumlah PMI didaratan China kurang dari 100 orang, terbanyak berstatus pekerja profesional dan berangkat menggunakan prosedur mandiri.
PMI asal Jatim yang bekerja di China dataran tercatat sebanyak 2 orang. Terbanyak PMI Jatim bekerja di Hongkong dan Taiwan tahun 2019 tercatat 31.855 orang bekerja di Hongkong dan 22.122 orang bekerja di Taiwan. Pihaknya juga melakukan koordinasi dengan Atase Tenaga Kerja didua negara tersebut aktif berkomunikasi dan mendata kondisi PMI baik melalui agency maupun media sosial.
“Kami berupaya memantau PMI yang bekerjadi luar negeri terkait wabah virus corona, berkomunikasi dan berkoordinasi melalui saluran yang ada untuk mengetahui kondisi PMI,” terang Budi, Rabu (5/02).
Ditambahkan, terkait PMI di Singapura yang terindikasi tertular viros corona, sekarang sedang diisolasi di RS Hospital Singapura dan dipantau KBRI dan Atase Ketenagakerjaan secara penuh. “Data PMI yang dirawat tersebut, kami belum menerima,” ungkapnya.
Diinformasikan, Kementerian Tenaga Kerja telah memberikan langkah-langkah kebijakan seperti terus mengedukasi dan memberi informasi kepada PMI diluar negeri menghimbau tidak keluar rumah jika tidak.perlu, menghidari kerumunan massa dan selalu menjaga kesehatan dan kebersihan (menggunakan masker).
Penempatan PMI ke China distop sesuai arahan Kemenlu, sedang penempatan PMI baru ke Hongkong dan Taiwan dibatasi melalui pengecekan ulang kesehatan, jabatan dan daerah/wilayah kerja yang akan dituju. Terus mengadakan kontak dengan perwakilan RI melalui Atase Ketenagakerjaan atau Agency di luar negeri.
“Himbauannya tetap tenang atau panik baik PMI yang bekerja di luar negeri atau keluarga di tanah air, pemerintah berkomitmen memberikan perlindungan” pungkasnya. (pno)