Seminar Guru Madrasah: Meneladani Metode Pendidikan Nabi Muhammad SAW

Min.co.id ~ Banda Aceh ~ Sebagai bagian dari perayaan Hari Amal Bhakti ke-79 Kementerian Agama, sebuah seminar bertemakan Meneladani Metode Pendidikan Nabi Muhammad SAW sukses digelar di Banda Aceh, Rabu (8/1/2025).

Acara yang diselenggarakan di UIN Ar-Raniry ini mengajak guru madrasah untuk kembali meninjau pendekatan pendidikan yang lebih mendalam, tidak hanya mengajarkan ilmu tetapi juga membangun karakter dan akhlak siswa.

Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Kemenag, Thobib Al-Asyhar, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran guru dalam membentuk karakter siswa.

“Pendidikan ala Nabi Muhammad SAW mengajarkan kita untuk mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan nilai-nilai akhlak, yang sangat penting dalam pembentukan pribadi siswa,” ungkap Thobib.

Metode Nabi Muhammad SAW dalam Pendidikan

Thobib Al-Asyhar menjelaskan bahwa Nabi Muhammad SAW mengimplementasikan metode yang sangat kontekstual dan relevan dengan kondisi muridnya.

“Metode Nabi sangat bervariasi, seperti dialog, tanya jawab, pemanfaatan alat peraga, dan humor, yang semua itu bertujuan untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan mendalam,” tambah Thobib.

Ia juga menjelaskan bahwa Nabi Muhammad memiliki tiga kompetensi utama sebagai pendidik yang patut dicontoh:

  1. Kompetensi Personal-Religius: Menjadi teladan dalam berkepribadian.
  2. Kompetensi Sosial-Religius: Mampu menjalin hubungan yang baik dengan orang lain.
  3. Kompetensi Pedagogik-Religius: Mengajar dengan cara yang efektif dan menyenangkan.

Moderasi dalam Pendidikan: Mengajak Berpikir Seimbang

Sebagai narasumber lain, Munawir Umar, Imam Rawatib Masjid Al-Hikmah New York, turut memberikan pandangan mengenai pentingnya moderasi dalam pendidikan.

“Rasulullah memberikan teladan yang luar biasa. Beliau mengajarkan kita untuk selalu mendengarkan sebelum berbicara dan memberikan contoh nyata kepada muridnya,” ujar Munawir.

Dia menekankan bahwa pendidikan seharusnya lebih dari sekadar teori, namun harus dipadukan dengan praktik dan contoh yang nyata agar lebih mudah diterima oleh siswa.

Sinergi untuk Meningkatkan Kualitas Pendidikan

Acara ini juga memperkenalkan buku A Miscellaneous Book Moderasi Beragama yang ditulis oleh tim dosen UIN Ar-Raniry, yang berfokus pada nilai-nilai moderasi dalam pendidikan. Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UIN Ar-Raniry, Saifullah, menyambut baik seminar ini. “Kolaborasi antara PKMB dan PSGA UIN Ar-Raniry ini sangat penting dalam memperkenalkan pendidikan berbasis agama yang berlandaskan pada akhlak dan moderasi,” ungkap Saifullah.

Kepala PKMB UIN Ar-Raniry, Tgk Saifuddin A Rasyid, berharap agar para guru yang hadir dapat mengimplementasikan metode pendidikan ala Nabi Muhammad dalam pengajaran mereka sehari-hari.

“Seminar ini bukan hanya untuk berbagi ilmu, tetapi juga untuk menginspirasi para pendidik untuk menjadi agen perubahan dalam membentuk generasi yang berkarakter baik,” tambahnya.

Membangun Generasi Berkarakter dan Cerdas

Seminar ini diikuti oleh dosen dan guru madrasah dari Banda Aceh dan Aceh Besar. Pesan yang disampaikan sangat jelas: pendidikan bukan hanya tentang transfer ilmu, tetapi juga tentang membangun akhlak dan karakter siswa. Dengan meneladani metode Nabi Muhammad, para guru diharapkan dapat mencetak generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga berakhlak mulia.

Acara ini menjadi bukti nyata bahwa pendidikan yang berbasis pada karakter dan akhlak masih sangat relevan untuk diterapkan di tengah tantangan dunia pendidikan saat ini.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *