Min.co.id, JAKARTA — Kunjungan Presiden World Bank Jim Yong Kim ke Kantor Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) juga membahas perihal komitmen Bank Dunia membantu penyediaan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) di Indonesia. Tak tanggung-tanggung, Bank Dunia akan menyediakan dana untuk uang muka rumah bersubsidi.
Ketua Tim Ahli Wakil Presiden Sofjan Wanandi menyatakan komitmen penyediaan perumahan subsidi oleh World Bank senilai US$400 juta tersebut sudah hampir masuk tahap finalisasi.
Bentuk komitmen World Bank akan dituangkan dalam subsidi uang muka atau down payment (DP) dalam pembelian rumah oleh MBR. Nantinya, World Bank akan bekerja sama dengan sejumlah bank dalam negeri untuk memudahkan biaya DP. Adapun, MBR yang tidak memiliki gaji tetap atau pekerja informal juga dapat menikmati fasilitas ini.
Hal tersebut berbeda dengan subsidi pemerintah selama ini melalui skema Fasilitas Likuiditas Penyediaan Perumahan (FLPP). Dalam FLPP, subsidi pemerintah diberikan dalam bentuk suku bunga rendah dan cicilan ringan dan tetap sepanjang jangka waktu kredit. Selain itu, penerima subsidi haruslah yang memiliki gaji tetap atau pekerja formal.
“Jadi semacam subsidi down payment. DP ini kan bisa sampai 30%, nah itu dia semua yang bayar. Sehingga dengan bunga yang sekarang ini, you bisa bayar cicilan dengan gampang,” kata Sofyan, di kantornya.