Menyusuri Jejak Peradaban Purba di Sulawesi Tengah

Min.co.id ~ Sulawesi Tengah ~ Terletak di jantung pulau Sulawesi, Sulawesi Tengah tidak hanya menawarkan keindahan alam yang memukau, tetapi juga kekayaan sejarah yang mengagumkan.

Dijuluki sebagai Negeri Seribu Megalit, daerah ini menyimpan warisan budaya megalitik yang masih menjadi misteri hingga kini.

Ribuan batu besar, yang tersebar di lembah-lembah dan perbukitan, menjadi bukti bisu keberadaan peradaban pra-aksara yang berkembang ribuan tahun lalu.

Megalit-megalit yang ditemukan di Sulawesi Tengah memiliki berbagai bentuk, mulai dari patung-patung manusia yang terbuat dari batu hingga dolmen, dan sarkofagus yang berfungsi sebagai tempat pemakaman.

Salah satu situs terkenal adalah Lembah Bada di Kabupaten Poso, di mana pengunjung dapat menemukan patung batu Palindo yang berdiri kokoh dengan tinggi mencapai 4 meter.

Patung ini diyakini telah ada sejak kurang lebih 5.000 tahun yang lalu, menggambarkan sosok manusia dengan gaya seni yang unik dan ekspresi yang penuh misteri.

Menelusuri jejak peradaban megalitik di Sulawesi Tengah seperti memasuki lorong waktu, yang membawa kita kembali ke zaman ketika manusia purba menghuni dan membentuk sejarah kawasan ini.

Selain Lembah Bada, Lembah Napu dan Besoa juga menjadi saksi dari keagungan peradaban megalitikum. Setiap situs menyuguhkan panorama batu-batu besar yang tersusun rapi, membangkitkan rasa takjub dan kagum pada pengunjung.

Pemerintah daerah Sulawesi Tengah kini gencar mempromosikan destinasi wisata budaya ini untuk menarik minat wisatawan domestik dan mancanegara. Dengan memadukan wisata alam dan budaya, Sulawesi Tengah berupaya memberikan pengalaman yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga kaya akan edukasi sejarah.

“Kami ingin para wisatawan merasakan langsung pesona dan misteri dari peradaban purba ini. Sulawesi Tengah bukan hanya tentang pantai dan pegunungan, tetapi juga tentang warisan budaya yang berharga,” ujar Kepala Dinas Pariwisata Sulawesi Tengah.

Sulawesi Tengah mengajak wisatawan untuk berkunjung dan menyaksikan sendiri jejak-jejak sejarah yang masih tersimpan dalam batu-batu besar di Negeri Seribu Megalit ini.

Dengan setiap langkah yang diambil di tanah ini, pengunjung diajak untuk lebih menghargai dan memahami warisan leluhur yang membentuk jati diri bangsa Indonesia.(ind)

Editor : Achmad

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *