JAKARTA , – Vila Mande Lestari, tulisan timbul berbahan kromium itu terpampang jelas di gapura perumahan samping Kantor Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Di dalamnya, sebanyak 151 unit rumah berderet rapi dengan pemandangan perbukitan hijau nan asri dan lembah persawahan yang memanjakan mata.
Dalam keterangan yang diterima InfoPublik, Kamis (10/8/2023), Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari menyatakan Vila Mande Lestari merupakan salah satu komplek hunian tetap (huntap) relokasi khusus untuk warga terdampak gempa bumi M5.6 Cianjur yang terletak di Desa Murnisari, Kecamatan Mande, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.
Jika diukur jarak dan waktu, lokasi huntap Mande itu hanya berkisar 20 kilometer atau membutuhkan perjalanan dengan kendaraan bermotor kurang lebih 38 menit dari pusat Kota Cianjur.
Kompleks huntap yang dibangun di atas lahan seluas 40.000 m2 itu telah berdiri Rumah Instan Sederhana Sehat (Risha) yang diperuntukkan bagi 151 KK.
Penetapan Mande sebagai lokasi huntap relokasi warga terdampak gempabumi Cianjur itu telah diputuskan oleh Bupati Cianjur Herman Suherman melalui Surat Keputusan Bupati Cianjur Nomor 640/Kep.442-DPKP/2022 pada tanggal 27 Desember 2022.
Secara spesifik, rumah Risha yang dibangun dengan tipe 36/72 itu memiliki dua kamar tidur, ruang tamu, ruang keluarga, dapur dan taman. Fasilitas air bersih dan listrik juga telah tersedia untuk mendukung kehidupan dasar sehari-hari para warga.
Selain rumah Risha, di dalam kompleks Vila Mande Lestari juga terdapat masjid, balai warga yang dapat digunakan untuk kegiatan bersifat kemasyarakatan dan sarana serta prasarana umum lainnya.
Rumah Risha Vila Mande Lestari sendiri telah selesai dibangun dalam tempo enam bulan dengan pengembang dari Abipraya, salah satu anak perusahaan BUMN.
Adapun struktur dan spesifikasi bangunan juga telah mendapatkan rekomendasi dari Kementerian PUPR.
Sesuai namanya, rumah ini dipastikan layak huni, aman, sehat, kokoh dan tentunya tahan terhadap guncangan gempa bumi.
Lokasi Mande juga telah mendapat rekomendasi dari Badan Geologi dan dipastikan aman dari potensi bencana, baik gempabumi maupun pergerakan tanah.
Mande, Sirnagalih dan Batulawang
Sebagaimana yang sudah diulas di atas, Kecamatan Mande menjadi salah satu lokasi huntap relokasi warga yang dibangun Pemerintah Pusat bersama Pemerintah Kabupaten Cianjur sebagai penyedia lahan.
Selain Kecamatan Mande, pemerintah juga telah membangun kompleks huntap relokasi lain di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku dan Desa Batulawang, Kecamatan Cipanas.
Kompleks huntap relokasi Sirnagalih memiliki hunian sebanyak 200 unit dan saat ini sudah ditempati warga. Sedangkan Batulawang akan dibangun sebanyak 190 unit huntap dan saat ini masih dalam tahap pengukuran dan pembersihan lahan atau land clearing.
Secara spesifik, huntap yang dibangun di tiga lokasi tersebut memiliki spesifikasi yang sama.
Di samping pembangunan huntap relokasi, Pemerintah Pusat melalui BNPB juga telah mendukung perbaikan dan pembangunan rumah insitu yang dilakukan melalui empat tahap.
Tahap pertama telah disalurkan dana senilai 200 miliar lebih pada 2 Desember 2022 untuk perbaikan sebanyak 8.316 unit rumah rusak.
Selanjutnya tahap kedua telah disalurkan dana sebesar 487 miliar lebih pada 28 Desember 2022 untuk 14.155 unit rumah rusak.
Kemudian tahap ketiga disalurkan dana sebesar 1,2 triliun lebih pada 14 Maret 2023 untuk perbaikan maupun pembangunan 42.418 unit rumah rusak.
Berikutnya, berdasarkan data per 8 Agustus 2023 sudah ada sebanyak 11.554 unit rumah rusak yang sudah diperbaiki atau dibangun dengan metode insitu, di mana yang telah dilakukan secara konvensional ada sebanyak 10.035 unit, sedangkan yang dilakukan oleh aplikator sebanyak 1.519 unit. (ifpbk)