min.co.id/Jakarta – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) optimistis program sejuta rumah terwujud makin optimal pada tahun mendatang. Kepala Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah (BPIW) Kementerian PUPR, Rido Matari Ichwan mengatakan, Kementerian PUPR untuk melaksanakan program sejuta rumah telah melakukan beragam perannya dalam penyediaan rumah/hunian, khususnya bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
“Seperti membangun rumah susun, serta rumah khusus,” ungkap Rido saat mewakili Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono sebagai keynote speaker dalam diskusi Forum Wartawan Perumahan Rakyat “Kupas Tuntas Dua Tahun Program Sejuta Rumah,” di Jakarta, Selasa (9/5).
Kemudian, ungkap Rido, pemerintah juga menyalurkan bantuan stimulan, subsidi serta insentif. “Stimulan untuk perumahan swadaya, bantuan subsidi untuk rumah umum, dan insentif pembiayaan bagi konsumen,” terangnya.
Selain itu, pemerintah juga telah memberikan berbagai kemudahan-kemudahan. Terbukti, sejak tahun 2015 telah banyak peraturan yang diterbitkan untuk memberikan kemudahan, baik bagi para penyedia perumahan maupun bagi para calon konsumen.
Ia mencontohkan, antara lain dengan telah terbitnya Undang-undang no. 4 tahun 2016 tentang Tapera, 5 Peraturan Pemerintah (PP). “Yakni PP No. 55 tahun 2015 tentang perubahan atas PP No.99/2013 tentang pengelolaan aset jaminan sosial ketenagakerjaan, PP 81/2015 tentang perubahan ke4 atas PP 12/2001 tentang impor dan atau penyerahan barang kena pajak tertentu yang bersifat Strategis yang dibebaskan dari PPN, PP 83/2015 tentang Perum Perumnas, PP 14/2016 tentang penyelenggaraan Perumahan dan kawasan permukiman,” papar Rido.
Sejak bergulirnya program sejuta rumah pada dua tahun terakhir, Rido mengakui, program tersebut belum mencapai target yang maksimal. “Pada 2015 terbangun 699.770 unit dan 2016 meningkat menjadi 805.149 unit, namun ke depan kami optimis capainnya akan semakin meningkat dan meningkat,” paparnya.
Program sejuta rumah, lanjutnya, diharapkannya dapat menyelesaikan persoalan kurangnya ketersediaan rumah dengan peningkatan kebutuhan rumah yang terus naik setiap tahunnya. “Peran perbankan, dan sejumlah pengembang juga perlu ikut menyukseskan tujuan pemerintah,” jelasnya.