Min.co.id ~ Surabaya ~ Universitas Negeri Surabaya (Unesa) kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun ekosistem pendidikan inklusif dan berkarakter. Pada Jumat, 18 April 2025, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama jajaran pejabat Pemprov Jatim melakukan kunjungan ke Kampus 2 Unesa Lidah Wetan, guna meninjau kesiapan pelaksanaan program Sekolah Rakyat yang akan digelar mulai tahun ajaran baru nanti.
Kunjungan itu disambut langsung oleh jajaran pimpinan kampus yang mengusung motto “Growing with Character”, sembari mendampingi gubernur meninjau berbagai fasilitas pendukung Sekolah Rakyat.
Di antaranya, Gedung Laboratorium Anti-Doping yang kini multifungsi sebagai pusat pembelajaran, olahraga, dan pengembangan seni-budaya. Tak ketinggalan, asrama Unesa pun dipersiapkan sebagai akomodasi utama bagi para peserta didik.
“Fasilitas di Unesa sangat memadai, bahkan ramah bagi anak-anak berkebutuhan khusus. Ini mencerminkan keseriusan Unesa dalam mewujudkan pendidikan yang inklusif dan bermutu,” ujar Gubernur Khofifah.
Ia juga menekankan pentingnya pendidikan yang tak hanya fokus pada akademik, tapi juga pengembangan potensi olahraga dan seni budaya sebagai penunjang karakter dan daya saing generasi muda.
Rektor Unesa, Prof. Dr. Nurhasan (Cak Hasan), menegaskan bahwa Sekolah Rakyat di Unesa siap menampung 150 siswa SMA pada Juli 2025. Ia menyebutkan bahwa karakter unik Sekolah Rakyat di Unesa adalah ramah disabilitas, dan memiliki keunggulan di bidang seni-budaya dan olahraga.
“Konsepnya sudah matang. Semua kebutuhan siswa, mulai dari ruang belajar hingga asrama, sudah disiapkan dengan standar terbaik,” jelas Cak Hasan.
Untuk memperjelas arah dan strategi pelaksanaan program ini, tim Unesa dijadwalkan akan mempresentasikan konsep Sekolah Rakyat dalam forum Rakor RPJMD Provinsi Jawa Timur pada 29 April 2025.
Wakil Rektor I Unesa, Martadi, menambahkan bahwa pendekatan pembelajaran di Sekolah Rakyat berbasis nilai, karakter, dan kompetensi. Siswa tidak hanya akan dibentuk secara akademik, tapi juga diberi ruang untuk tumbuh melalui berbagai jalur prestasi.
“Bagi siswa berprestasi, disiapkan beasiswa untuk melanjutkan ke perguruan tinggi. Sekolah Rakyat ini sistemnya terintegrasi dari SMA hingga jenjang perguruan tinggi dan industri,” ujarnya.
Tahun pertama pelaksanaan akan difokuskan di Kampus Lidah Wetan, dan selanjutnya akan dikembangkan di Unesa Kampus Gedangan.
Dengan semua kesiapan ini, Unesa makin mantap mengambil peran sebagai pionir pendidikan inklusif di Jawa Timur—mencetak generasi unggul yang tumbuh dengan karakter.(*)
Editor : Achmad