Harlah NU 102: Sholawat Reggae Menggema, Nahdiyin Bersatu

Min.co.id ~ Indramayu  ~ Peringatan Hari Lahir Nahdlatul Ulama (Harlah NU) ke-102 di Indramayu menjadi momen luar biasa yang membuktikan bahwa dakwah bisa merangkul semua kalangan.

Ribuan Nahdiyin tumpah ruah di Alun-Alun Ki Bagus Sawo, Desa Gabuskulon, Kecamatan Gabuswetan, Sabtu (1/2/2025) malam.

Keunikan acara ini? Sholawat yang biasa terdengar dalam lantunan tradisional kini menggema dalam irama reggae, dipimpin oleh Hamed Uye dari Jombang, Jawa Timur.

Tidak sekadar perayaan, acara ini menjadi ajang konsolidasi keumatan yang dihadiri tokoh-tokoh penting, termasuk Ketua PWNU Jawa Barat KH Juhadi Muhammad, Kapolres Indramayu AKBP Ari Setyawan Wibowo, perwakilan Kodim 0616, Kemenag, Kejari, serta jajaran pengurus PCNU Indramayu dan tokoh masyarakat.

NU 102 Tahun: Dari Tradisi Menuju Transformasi

Ketua PCNU Indramayu, KH Muhammad Mustofa, menegaskan bahwa NU bukan sekadar organisasi keagamaan, tetapi juga benteng kebangsaan yang terus berkembang tanpa kehilangan jati diri.

“Di usia ke-102 ini, NU harus semakin adaptif. Jangan hanya menjaga tradisi, tapi juga bertransformasi. Sholawat reggae ini bukti bahwa dakwah bisa masuk ke semua lini tanpa kehilangan esensinya,” ujar Kang Mus, sapaan akrabnya.

Tema yang diusung tahun ini, “Bekerja Bersama Umat untuk Indonesia Maslahat,” menjadi pengingat bahwa NU harus lebih dari sekadar simbol, melainkan penggerak perubahan bagi masyarakat.

Pesan Damai Pasca Pilkada: NU sebagai Perekat Bangsa

Kapolres Indramayu AKBP Ari Setyawan Wibowo dalam sambutannya menekankan pentingnya menjaga persatuan, terutama pasca Pilkada.

“NU adalah pilar kebangsaan. Pasca Pilkada, perbedaan pilihan harus dilebur menjadi kekuatan untuk membangun Indramayu yang lebih baik,” tuturnya.

Ketua PWNU Jawa Barat, KH Juhadi Muhammad, turut menegaskan bahwa peran NU dalam menjaga harmoni sosial harus semakin diperkuat.

“Siapapun pemimpin yang terpilih, tugas kita adalah menjaga kondusifitas dan memastikan keberlanjutan pembangunan yang maslahat bagi masyarakat,” pesannya.

Dakwah dengan Irama: Sholawat Reggae sebagai Jembatan Spiritual

Penampilan Hamed Uye dengan sholawat reggae bukan sekadar hiburan, tetapi juga bentuk pendekatan baru dalam syiar Islam. Dengan musik sebagai medium, pesan keagamaan bisa diterima lebih luas oleh generasi muda tanpa kehilangan esensinya.

Harlah NU 102 di Indramayu membuktikan bahwa dakwah tidak harus selalu kaku dalam tradisi, tetapi bisa merangkul zaman. Dari sholawat reggae hingga pesan persatuan, NU terus membangun jembatan antara tradisi dan transformasi, menjaga maslahat umat dalam setiap langkahnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *