Min.co.id ~ Kediri ~ Calon Bupati Kediri nomor urut 2, Hanindhito Himawan Pramana (Mas Dhito) hadir pada acara Hari Tani 2024 dan memanen buah melon bersama kader Dewan Pengurus Wilayah (DPW) PKS Jatim di Kebun Melon Greenhouse, Desa Blabak, Kecamatan Kandat, Selasa (5/11/2024).
Ketua DPW PKS Jatim, Irwan Setiawan sangat mengapresiasi Mas Dhito karena telah menunjukkan komitmen nyata dengan memberikan perhatian bagi para petani, utamanya dalam memberikan kesejahteraan.
“Kedepan dengan adanya alternatif dari produk hortikultura Ini dan pak Dhito kami juga meyakini 5 tahun kedepan di periode keduanya akan melanjutkan apa yang sudah menjadi komitmen beliau untuk juga meningkatkan kesejahteraan petani di Kabupaten Kediri ini,” ucapnya usai memanen buah melon bersama Mas Dhito.
Di tempat yang sama, Mas Dhito menyampaikan bahwa dari sekian banyak agenda kampanye yang diadakan partai pengusung dan pendukung, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) kali ini langsung menyentuh persoalan akar rumput yang ada di lapangan yaitu kesadaran masyarakat akan pentingnya sektor pertanian.
“Hari ini di sektor pertanian sudah mulai bersaing dengan sektor pengolahan industri. Terlebih lagi hanya terdapat 4 sampai 5 orang petani dengan usia dibawah usia 35 tahun. Itu menjadi konsentrasi kita untuk ke depan, mungkin 5 tahun ke depan belum menjadi persoalan, tapi 10 sampai dengan 20 tahun ke depan petani yang usianya 35 tahun ke bawah hari ini itu masih di angka 6 sampai 7% maksimal. Jadi artinya kita akan mengalami kekurangan petani nanti di 10-20 tahun yang akan datang dan PKS sudah bersiap siap dari sekarang,” paparnya.
Ia menambahkan bila jumlah green house yang tadinya hanya satu tempat, kini sudah merambah menjadi 11 dan diharapkan kedepan bisa mencapai 20-30 greenhouse.
Terkait langkah untuk meningkatkan kesejahteraan para petani, Mas Dhito menuturkan bila para petani terus menerus berjualan ke sawah maka akan berefek pada penjualan yang stuck dan kebergantungannya pada harga pasar. Oleh karenanya Mas Dhito menyarankan untuk berjualan hortikultura sebab keuntungannya lebih besar.
“Khusus kawasan ini masuk dalam kawasan agropolitan yang kami sebut Ngawasondat (Ngancar, Wates, Plosoklaten, Kandat) yang memang kita khususkan untuk horti. Jadi sudah cocok dengan program yang akan kita jalankan,” tutupnya (Chandra N)