Ibu Buang Bayi, Dimana Naluri?

Oleh : Tawati (Muslimah Revowriter Majalengka dan Member Writing Class With Hass)

Min.co.id-Seorang perempuan berinisial HTS (24), ditangkap Polsek Dramaga karena membuang bayinya yang baru lahir di Kampung Situ Uncal, Desa Purawasari, Kecamatan Dramaga, Bogor.

Kapolres Bogor AKBP, Roland Ronaldy, mengatakan pelaku membuang bayinya dalam kantong plastik karena malu melahirkan dalam kondisi ditinggal suami. Sebab, mereka menikah secara siri. (Dikutip Tinta Hijau, 31/5/2020)

Hari ini naluri keibuan seorang perempuan mulai terkikis. Kasih sayangnya perlahan menipis. Belaian dan pelukannya tak lagi hangat. Tutur katanya tak lagi menyejukan. Kewarasannya tidak lagi sempurna. Tergerus kapitalisme nan kejam.

Tangan ibu yang semestinya untuk membelai dan memeluk anaknya, terkotori dengan hilangnya nyawa anak tercinta di tangannya sendiri. Ibu merupakan ciptaan-Nya yang memiliki kepekaan yang tinggi. Tidak heran jika seorang ibu rentan terkena stress bahkan depresi. Hingga hilang naluri dan kewarasannya sebagai seorang ibu.

Sejatinya penyebab utama hilangnya naluri ibu adalah diterapkannya sistem Kapitalisme atas negeri ini. Paradigma Kapitalisme memandang segalanya berorientasi materi, menggiring manusia berpikir secara instan, menomorduakan agama, dan menjunjung tinggi kebebasan.

Berbeda halnya jika sistem Islam diterapkan. Islam akan mengembalikan fitrah ibu. Islam menempatkan ibu pada kedudukan yang mulia. Peran mulia ini sejatinya dapat diraih ketika ia berada dalam fitrahnya, yaitu sebagai pendidik utama dan pertama anak-anaknya. Mendidik anaknya bukan dengan kebencian, tapi dengan cinta dan kasih sayang. Sebab anak merupakan titipan Allah SWT.

Wallahu a’lam bishshawab.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *