Min.co.id-Lampung-Penangkapan salah satu pelajar Madrsah Tsanawiyah (MTS) yang ada di kabupaten Pringsewu yang diduga telah melakukan tindakan pencabulan anak dibawah umur menjadi tanda tanya Kepala Sekolah tersebut.
Pres rilise yang di gelar Polsek Pringsewu dan terexpos oleh sejumlah media dirasa tidak sesuai dengan apa yang terjadi sebenarnya, hal ini tentunya harus diralat atau diluruskan agar tidak merugikan salah satu fihak.
Menurut keterangan Sunanto Kepsek MTS , bahwasanya FR tidak pernah kabur sebelum ditangkap, dan FR selalu aktif setiap harinya masuk sekolah,hal ini dibuktikan dengan absensi yang ada di sekolahan.
Lebih lanjut Kepsek membantah ” adanya pemberitaan yang menyatakan bahwa sebelum penangkapan, FR kabur sampai 3 Minggu hingga penangkapan terjadi di kediamanya, dan pihak sekolah akan berupaya meminta kepada aparat hukum untuk mempertimbangkan proses hukum yg sedang berlangsung mengingat FR masih saat ini masih berstatus pelajar dan dalam waktu dekat akan menjalani ujian sekolah. kepsek bejanji jika proses hukum menyatakan FR bersalah maka pada waktu ujian akhir nanti pihak sekolah akan mengirimkan Lembar Jawaban Komputer (LJK) ke Polres.”ucap Kepsek.
Sementara itu menurut keterangan saksi yang berhasil ditemui awak media mengatakan penangkapan terhadap FR dilakukan saat FR berangkat sekolah dan mengenakan pakaian seragam, pada hari Senin (05/03/2018) kurang lebih pukul 07.00 wib di lokasi yang tidak jauh dari sekolahanya, diakui saksi memang rumah kediaman FR hanya beberapa meter dari sekolahan akan tetapi penangkapan itu terjadi diluar rumah dalam perjalanan menuju ke sekolah” ujar saksi.
Awak media juga meminta keterangan dari orang tua FR dan menurut pengakuan Orang tua FR bahwa dirinya tidak tahu kalau anaknya ditangkap polisi, karena pada saat penangkapan tidak ada izin bahkan tidak ada pemberitahuan, hal ini sangat di sayangkan kenapa setelah FR dibawa pihak kepolisian Kami tidak diberi tau, Kami mengetahui kalau anaknya di bawa orang yang tak dikenal itupun dari teman teman FR.
Bahkan teman teman menduga kalau FR itu di culik karena kejadianya begitu cepat, kemudian atas kejadian tersebut barulah ada pengaduan dari temen temenya dan kami juga spontan kaget mendengar bahwa FR dibawa orang yang tak dikenal, ucap orang tua FR. ( team/red*)