Min.co.id-Alasan Golkar mencabut dukungan kepada Ridwan Kamil karena sikap Ridwan Kamil dinilai telah menyepelekan Golkar sebagai partai besar karena tak kunjung menentukan calon wakil gubernur. Selain itu Golkar keberatan dengan ide pemilihan wakil dengan cara konvensi. Dan juga selama ini komunikasi Ridwan Kamil dengan kader Golkar tidak terjalin baik.
” Sejauh ini (komunikasi) tidak lancar, kita kan partai besar. Itu yang harus dipahami secara psikis, “kata Ratu Diah Hatifah, Wakil Sekretaris Jenderal DPP Golkar, Minggu, (17/12).
Menurut Diah tidak adanya itikad baik dari Ridwan Kamil berbuntut pada penolakan kader di daerah yang tidak mereda, meski penolakan bergulir sejak penetapan keputusan oleh ketua umum sebelumnya Setya Novanto. Jika dukungan tetap dipaksakan, dan Daniel yang sudah dipasangkan ternyata tidak terpilih dalam konvensi, kata Diah, maka dikhawatirkan marwah partai Golkar sebagai partai politik besar dipertanyakan oleh kader di tingkat bawah.
” Ketika (Daniel) didorong tapi ternyata kita (Golkar) tidak diberikan kesempatan atau tidak terpilih dalam konvensi berarti marwah partai menjadi bahan pertanyaan kawan-kawan atau kader pengurus Golkar dibawah, ” ungkap Diah.
Sementara itu Idrus Marham Sekretaris Jenderal DPP Golkar mengatakan keputusan pencabutan dukungan itu telah dibicarakan dengan seksama bersama ketua umum Golkar yang baru yakni Airlangga Hartarto. Setelah pertemuan itu kemudian diputuskan untuk mencabut dukungan.
” Memang ada proses kemarin yang dilakukan karena tadinya itu DPP Golkar berfikir bahwa pasangan calon yang kita usulkan Ridwan Kamil – Daniel Mutaqien itu adalah final dan karena itu tidak ada lagi proses politik lain. Ternyata menurut informasi yang ada dan setelah kita cek itu ada konvensi dilakukan dari beberapa partai yang ada bahkan ada nama baru yang masuk, ” kata Idrus Marham di Rapimnas Golkar, Jakarta, Senin, (18/12). (Fahmi)