Wabah Difteri Merebak, Orang Dewasa Disarankan Imunisasi Ulang

Tak Berkategori

Min.co.id-Berdasarkan data Kementerian Kesehatan kasus difteri menjalar ke daerah – daerah di Indonesia. Sedikitnya 600 laporan pasien difteri yang dirawat di 20 provinsi sepanjang Januari – Desember 2017. Dan ada 11 provinsi yang ditetapkan Kementerian Kesehatan menjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).

 Kasus difteri menyerang anak-anak, namun tidak menutup kemungkinan orang dewasa bisa terjangkit bakteri tersebut. Beberapa organisasi kedokteran menyarankan kepada orang dewasa agar melakukan imunisasi ulang. Karena, berpotensi tertular bakteri difteri.

 Melansir Kompas com Perhimpunan Dokter Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Alergi Imunologi Indonesia (PERALMUNI) dan Perhimpunan Kedokteran Tropis dan Infeksi Indonesia ( FETRI) menyatakan dalam rilisnya mendukung kebijakan Kementerian Kesehatan RI melakukan Outbreak Response Immunization (ORI) pada daerah KLB. Dengan kata lain, penanggulangan KLB ini dilakukan cara imunisasi.

 ” Mengingatkan kembali perlunya imunisasi ulangan pada orang dewasa untuk mencegah tetanus, difteri dan pert usis, ” tulis rilisnya yang diterima Kompas com, Kamis (14/12).

 Imunisasi yang dimaksud oleh PAPDI sendiri diberikan kepada orang dewasa yang telah mendapatkan imunisasi difteri-pertusis-tetanus (DPT) lengkap. Imunisasi ini dijadwalkan 10 tahun sekali.

 ” Adapun vaksin yang dapat digunakan adalah kombinasi tetanus-difteri-aseluler pertusis/Tdap (Boostrix atau Andacel) atau Tatanus-difteri/Td (Biofarma), ” sambung rilis tersebut.

 PAPDI menyebut orang dewasa merupakan kelompok resiko tinggi difteri. Terutama pada orang yang kontak langsung dengan anak terinfeksi difteri, seperti petugas rumah sakit, medis, guru, serta anggota keluarga dari anak yang terinfeksi difteri.

 Kelompok tersebut dianjurkan menjalani imunisasi Tdap atau Td. Sedangkan pada ibu hamil, imunisasi Tdap sebaiknya dilakukan pada usia kehamilan trimester 2 dan 3.

 ” Pemerintah telah melaksanakan imunisasi tanggap KLB (ORI) untuk usia 1 –  19  tahun secara cuma-cuma. Namun ulangan imunisasi Tdap atau Td pada orang dewasa dilakukan dengan biaya mandiri, ” katanya.

 Tak hanya himbauan melakukan imunisasi kembali, PAPDI juga mengingatkan pentingnya hidup gaya hidup sehat. Menurut mereka gaya hidup sehat dan imunisasi merupakan salah satu upaya terbaik untuk mencegah penularan penyakit tersebut. (Fahmi)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *