Min.co.id,Indramayu-Lembaga Kajian Pemberdayaan Sumber Daya Manusia NU (Lakpesdam-NU) menyelenggarakan pelatihan pengelolaan media di Grand Hotel Trisula, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat. Rabu, (29/11).
Pelatihan berlangsung selama dua (2) hari, diikuti kader muda organisasi sayap NU di Kabupaten Indramayu, yaitu IPNU, GP-Ansor, IPPNU, Patayat Muslimat NU, KMNU, PMII, BEM STIDKI NU, dan masyarakat komunitas lainnya.
” Pelatihan ini kami berharap bisa memberikan pengetahuan khususnya kepada warga NU, agar bisa mengetahui bahwa media sosial bagian yang penting dan harus dikuasai, ” kata Ahmad Mujani, Sekretaris PCNU Kab. Indramayu. Rabu, (29/11).
Menurut Mujani pihaknya kini sangat prihatin dengan melihat di media sosial yang terjadi maraknya berita bohong atau hoax, menjadi ajang ujaran kebencian dan fitnah yang terjadi ditengah-tengah masyarakat. Hal ini, kata Mujani, harus dideteksi dini, jangan sampai masyarakat mudah terprovokasi dan mudah di adu domba.
” Kegiatan pelatihan yang digagas Lakpesdam-NU ini sangat bermanfaat bagi warga NU khususnya, bisa mengimbangi dan mendeteksi dini fenomena berita-berita yang bisa memecah belah bangsa dan merusak kerukunan beragama, ” ujarnya.
Sementara itu Edi Fauzi, Ketua Lakpesdam-NU, Kabupaten Indramayu, mengatakan tujuan penyelenggaran pelatihan pengelolaan media yang digagasnya bisa mengimbangi dan menangkal efek negatif di jaman digital media.
” Tujuan pelatihan ini, kami ingin memberikan pemahaman kepada kader muda NU, bagaimana cara membuat konten media yang cerdas dan bijak, ” kata Edi.
Menurut Edi pihaknya juga mengundang dari kalangan profesional untuk memberikan materi kepada peserta kader muda NU.
” Kita mengundang dari Lakpesdam PBNU Pusat bapak Adi Nugroho, ada juga dari kalangan Jurnalis, NU-Tizen, dan lainnya untuk memberikan materi pelatihan, ” ujarnya.
Ia berharap dengan kegiatan pelatihan, para kader muda NU bisa mengimbangi dan menangkal fenomena berita bohong atau hoax, ujaran kebencian dan fitnah. Kader muda NU, lanjut Edi, harus santun dan bijak dalam menggunakan media sosial.
” Pelatihan ini kami berharap kepada para kader muda NU menjadikan media sosial sebagai ajang da’wah dan silaturahmi, bukan sebagai tempat penebar kebencian, berita bohong atau hoax dan fitnah, ” pungkasnya. (Fahmi).