Hiburan Rakyat Berokan Semakin Langka

Min.co.id,Indramayu – Hiburan rakyat “Berokan” asal Indramayu yang sudah semakin langka dan hampir punah menjadi tontonan masyarakat, hingga menggugah rasa keprihatinan sejumlah pemuda yang ada di Indramayu.

Kondisi tersebut, hingga membuat kelompok pemuda yang menggelar acara ulang tahun Ormas Oi Celoteh Losarang yang ke-8, menghadirkan penampilan berokan dan kuda lumping group Kliwon Termuda pimpinan Cardama dari Desa Jatimulya blok Pedati Karangmoncol Kecamatan Trisi Kabupaten Indramayu, Minggu (03/09).

Cardama, lelaki berusia 84 tahun masih tetap eksis menjadi dalang berokan, meskipun usaha berokannya tersebut sudah dimulai dari 50 tahun yang lalu, yang dibangun bersama anak dan cucunya serta keluarganya.

Hingga kini, Cardama dikaruniai empat anak dan satu cucu. Selain sebagai dalang berokan, ia dan keluarganya juga bekerja menjadi perajin rempeyek di rumahnya, untuk mencukupi kehidupan sehari-hari.

Diakuinya, ngamen dengan berokannya tersebut hingga keliling ke berbagai pelosok desa di Indramayu bahkan sampai ke wilayah Subang.

“Dikasih beras dan uang berapa saja, dulu banyak yang nanggap berokan, jaman tahun 60’n mah cuma 10 perak sampai 30 perak, sekarang kan sudah beda jaman, jadi kadang di kasih 30ribu sampai 50ribu sekali main,” terangnya

Dikatakannya, menjadi dalang berokan memang tidak bisa cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, hanya saja, lanjut Cardama, hal itu untuk tetap mempertahankan tradisi dan kesenian asal Indramayu, yang diturunkan dari keluarganya tersebut.

“Kalau nginep selama seminggu ngamen keliling, biasanya dapat 8 karung beras, kalau duit sih gak nentu, habis buat biaya makan dan lain-lain di jalan selama ngamen,” jelasnya

Sementara, Muhammad Khanafi ketua BPKel Oi Celoteh Losarang menuturkan, pihaknya sengaja mengundang Berokan di acara ulang tahun Oi Celoteh yang ke-8, selain sebagai hiburan rakyat, sekaligus untuk ikut melestarikan kesenian asal Kota mangga tersebut.

“Berokan sudah jarang tampil disetiap acara masyarakat, baik hajatan atau acara adat desa, biasanya Berokan sering keliling ngamen di desa-desa, sekarang sudah jarang di jumpai. Kita undang Berokan, supaya generasi muda tidak lupa akan kesenian asal Indramayu ini,” pungkasnya.

sumber:indramayutrust

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *