Min.co.id,Jakarta – Sejak dicanangkannya kebijakan transaksi elektronik, atau sistem non tunai, PT Jasa Marga Tbk, telah menyiapkan antisipasi, khususnya terkait strategi untuk kelanjutan pekerjaan karyawannya yang bertugas di gerbang tol.
Direktur SDM & Umum PT Jasa Marga, Kushartanto Koeswiranto mengatakan, pihaknya menghindari Pemutusan Hubungan Kerja. Untuk solusi itu, Jasa Marga menyiapkan program A-Life (Alih Profesi) kepada karyawan-karyawan yang terkena dampak dari kebijakan elektronifikasi ini.
“Program A-Life, merupakan program pengalihan pekerjaan, atau perubahan jalur karier ke bidang yang berbeda dengan bidang sebelumnya,” kata Kushartanto dalam keterangan resminya, Sabtu 14 Oktober 2017.
Program ini disebut bertujuan untuk memberi kesempatan kepada karyawan dalam mengembangkan dan menambah pengalaman baru sesuai dengan kemampuan dan minat Karyawan. Disebutkan, ada dua pilihan alih profesi yang ditawarkan oleh Jasa Marga kepada karyawannya, yaitu, pertama, alih profesi ke unit kerja, atau anak perusahaan, yang ada di dalam lingkup Jasa Marga Cepu. Lalu, kedua, adalah alih profesi menjadi wirausaha.
Untuk alih profesi ke Jasa Marga Group, perusahaan menyiapkan alternatif tetap di cabang di lingkungan Jasa Marga, atau pindah tugas ke anak perusahaan. Sejalan dengan ekspansi bisnisnya saat ini, Jasa Marga aktif mengembangkan jalan tol baru di bawah anak perusahaan dan bidang usaha lain yang mendukung bisnis inti Jasa Marga.
“Dalam tiga tahun ke depan Jasa Marga menargetkan akan mengoperasikan 600 KM jalan tol baru. Jasa Marga juga aktif mengembangkan anak perusahaan, seperti Jasa Marga Toll Operations, Jasa Marga Maintenance Service, Jasa Marga Properti, Jasa Marga Rest Area, dan lain-lain,” kata dia.
sumber:viva