Mendagri : Akan Ganti Kadis Dukcapil Yang Bohong Ketersediaan Blanko KTP-el

Tak Berkategori

 

Min.co.id- Jakarta: Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo tak akan mengampuni Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) yang berbohong terkait ketersediaan blangko kartu tanda penduduk elektronik (KTP-el). Jika ketahuan, kepala dinas setempat akan diganti.

“Bagi yang bohong, kepala dinasnya akan kami ganti,” kata Tjahjo di kantor Kemendagri, Jakarta.

Peringatan ini dikeluarkan karena ketersediaan blangko KTP-el yang melimpah. Dirjen Kependudukan dan Catatan Sipil Zudan Arif Fakrulloh menegaskan, sebanyak dua juta blangko masih beredar di daerah.

Sementara itu, pemerintah pusat tengah memproses penyediaan sebanyak 7,4 juta blangko KTP-el. Kepala dinas diminta segera menginformasikan kepada pemerintah pusat jika kehabisan bahan baku pencetakan KTP-el.

Kepala dinas juga diminta memberikan informasi yang benar kepada masyarakat agar tak merasa dibohongi oleh urusan pembuatan KTP-el.

“Perlu diberi edukasi yang benar. blangko yang tersedia cukup. Bagi yang belum merekan segera merekam,” kata Zudan.

Zudan sudah berulang kali melakukan sidak di daerah dan mendapati pengakuan blangko yang kosong. Ia mencontohkan saat sidak di Disdukcapil Gianyar, Bali. Zudan yang menyamar sebagai warga biasa harus puas dengan jawaban blangko KTP-el yang habis.  Padahal, ketika ditelusuri kepala dinas setempat menyebut memiliki persediaan sebanyak 1.500 blangko.

Zudan menjelaskan, kecenderungan menyimpan blangko ini banyak ditemui di daerah. Alasannya, petugas di daerah takut kehabisan blangko. Padahal, dari lelang April 2017 masih beredar sekitar satu juta blangko di daerah.

“Mereka ketakutan habis. Saya jamin cukup sampai 2018. Asal tidak digunakan cetak untuk daerah pemekaran,” kata Zudan.

Untuk mencegah hal ini berulang, masyarakat diminta lapor langsung ke Ditjen Dukcapil. Mereka bisa menelpon ke nomor 1500537. Di situ informasi bisa diperoleh, termasuk jumlah aktual blangko di daerah terkait.

“Bila teman-teman yang dikatakan tidak mau mencetak, tolong dilaporkan supaya kami melakukan pembinaan,” pungkas Zudan.(metrotvnews)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *