min.co.id/jakarta – Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menyayangkan tindakan hukum yang dilakukan MFB (18), remaja asal Medan yang menghina Presiden Joko Widodo dan Polri melalui media sosial.
Sampai saat ini, Polri masih mencari tahu apakah MFB melakukannya sendiri atau dorongan orang lain.
“Kalau seandainya dia disuruh orang, kami akan lihat. Berarti dia hanya bumper-nya di depan,” ujar Tito di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Selasa (22/8).
Sebab, orangtua MFB merupakan anggota organisasi masyarakat yang mau dibubarkan. Namun, Tito enggan menyebut nama ormas yang dimaksud. Kata Tito
Penyidik akan menarik garis lurus apakah motifnya berkaitan dengan latar belakang keluarganya.
“Apa itu motifnya? Kami akan pelajari lagi. Saya belum dapat laporan yang terakhir. Yang jelas saya selaku kapolri menyesalkan ada sosok generasi muda yang memiliki karakter yang tidak tepat untuk pembangunan bangsa ini,” ujar Tito.
Tito mengatakan, kreativitas sedianya dimanfaatkan untuk hal-hal yang positif dan membangun. Namun, MFB memanfaatkan kreativitasnya secara berlebihan untuk mencemarkan nama baik orang lain.
Menurut Tito, lebih baik generasi muda mencontoh tokoh-tokoh yang menginspirasi dunia di usia muda.