min.co.id/Jepara – Stefano dan Julia, wisatawan asal Italia yang sudah sepekan menikmati liburannya di Pulau Karimunjawa, tidak menyangka bakal menghadapi kondisi tanpa stok bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertalite selama empat hari serta pemadaman listrik selama lebih dari 48 jam.
Namun kondisi ini ditanggapinya dengan santai. Tak tampak kekecewaan di wajah pria yang berlibur bersama pasangannya, di destinasi wisata bahari ternama Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah, itu.
“Kalau cuma listrik mati dan stok bahan bakar untuk skuter (sepeda motor) yang saya sewa habis, saya nggak masalah. Tapi kalau stok makanan dan air minum sudah tak ada, itu baru problem serius buat saya,” katanya sembari tertawa lepas.
Di tengah stok BBM jenis Pertalite yang habis total di seluruh Pulau Karimunjawa itu, Stefano masih merasa beruntung karena penyewa sepeda motor yang dia pakai masih mempunyai sedikit stok BBM.
Menghadapi kondisi tanpa stok BBM yang diperlukan kendaraan roda empat dan dua di seluruh Pulau Karimunjawa itu, sejumlah turis asing menyiasatinya dengan berjalan kaki hingga beberapa kilometer untuk mengunjungi sejumlah objek wisata. Sebelum berangkat ke objek wisata, seperti Pantai Ujung Gelam yang biasa dipilih para wisatawan lokal dan mancanegara untuk menyaksikan momen matahari tenggelam. Mereka terlebih dahulu membekali diri mereka dengan air mineral dan makanan ringan.
Setelah itu, mereka mulai berjalan menyusuri jalan beraspal maupun bertanah menuju destinasi wisata yang mereka pilih. Karenanya, menyaksikan dua orang atau sekelompok turis asing berjalan kaki ke arah luar Kota Karimunjawa menjadi pemandangan yang umum. Selain berjalan kaki, ada juga wisatawan mancanegara yang menyiasati ketiadaan stok BBM tersebut dengan menyewa sepeda untuk mendukung mobilitas dirinya.