Min.co.id- Hati adalah organ dalam tubuh yang paling besar yang manusia miliki. Dalam sistem metabolisme kita hati memiliki peranan yang sangat penting dalam kelangsungan hidup.
Salah satu fungsi hati adalah mengubah struktur setiap zat-zat aktif yang masuk didalam tubuh kita. Didalamnya terjadi pemecahan molekul-molekul kompleks menjadi lebih sederhana dan pembentukan struktur baru yang dibutuhkan oleh tubuh.
Didalam hati pula terjadi proses pelarutan beberapa vitamin yang tidak larut dalam air, seperti vitamin A,D,E, dan K. Keempat vitamin tersebut hanya larut dalam lemak, dan proses pelarutan ini terjadi dalam organ hati. Selain vitamin, hati juga tempat penyimpanan zat besi dan tembaga sebelum digunakan oleh tubuh kita.
Hati juga sebagai pembentuk beberapa senyawa yang diperlukan oleh tubuh manusia. Dan memecah Glukosa menjadi glikogen, agar dapat diserap oleh tubuh dan sebagiannya lagi disimpan didalam hati sebagai cadangan. Hati juga memproduksi bilirubin, yaitu cairan empedu yang berfungsi sebagai penetralisir racun, yang nantinya akan dikeluarkan bersama dengan urine, serta mengganti sel-sel darah merah yang telah rusak.
Dengan banyaknya fungsi hati yang kita miliki tentu saja ini menuntut kita untuk menjaga nya agar terhindar dari gangguan fungsi hati. Karena banyak dimasyarakat kita belum menyadari betapa pentingnya sebuah kesehatan. Seperti sebuah kutipan “banyak diantara kita yang menghabiskan banyak waktu untuk mencari uang, dan menghabiskannya demi sebuah kesehatan”.
Salah satu penyakit hati yang kerap mengancam adalah Hepatitis. Hepatitis adalah gangguan kerusakan fungsi hati karena adanya faktor pemicu terjadinya peradangan pada hati. Pemicu terjadinya hepatitis ini bisa berasal dari virus, komplikasi dari penyakit yng membuat kerusakan hati, alkohol, obat-obatan dan zat kimia.
Pada penyebaran yang dilakukan oleh Virus, dapat kita golongkan dalam beberapa golongan hepatitis, yaitu :
Hepatitis A
Adalah hepatitis yang disebabkan oleh virus hepatitis A (VHA). Hepatitis A dapat menular melalui makanan yang kurang Higien dan makanan yang kurang matang. Virus ini juga dapat menyebar melalui sanitasi yang buruk pada
suatu lingkungan. Pencegahan hepatitis A dapat dilakukan dengan Imunisasi, pemberian vaksin (imunitas sederhana) yang dilakukan kepada orang-orang yang sering bepergian ke lingkungan yang merupakan daerah endemis hepatitis A yang dilakukan secara berkala setiap 3-5 bulan, dan yang paling penting adalah higein personal (menjaga kebersihan diri sendiri).
Hepatitis B
Atau yang lebih dikenal HB-sAg, adalah penyakit hepatitis yang paling berbahaya dari jenis lainnya. Karena hepatis B lebih berpotensi menyebabkan komplikasi sirosis (kanker hati), karena virus ini memiliki masa tunas yang lebih pendek (sekitar 3 bulan).
Penularan hepatitis B terjadi melalui kontak darah dan cairan tubuh. Para penderita hepatitis B lebih berpotensi menularkan karena jumlah penderita penyakit ini pun tidak dapat diketahui secara pasti. Bahkan banyak diantaranya, penderita hepatitis B hanya bersifat Carrier.
Carrier adalah penderita yang terkena virus HB-sAg tetapi virus tersebut mengalami perubahan sifat sehingga menjadi tidak aktif, dan inilah yang membuat seorang carrier sangat sulit untuk dikenali karena tidak menunjukan adanya gangguan kesehatan.
Pencegahan hepatitis B dapat dilakukan dengan pemberian imunisasi terutama orang-orang yang memeliki riwayat kesehatan keluarganya memiliki hepatitis B, bayi yang baru lahir, anak remaja, pekerja medis dan laboratorium, individu yang transfusi darah atau cuci darah, pemakai narkoba (khususnya jarum suntik), ekerja seks, dan individu yang memiliki gannguan darah seperti hemofilia.
Kedua, tidak menggunakan barang-barang milik orang lain. Ketiga, lakukanlah hubungan seks secara aman (berganti-ganti pasangan akan berpotensi terkena virus ini). Keempat, jangan jadi pendonor darah jika anda terinfeksi virus hepatitis B, dan segera bersihkan setiap ceceran darah dan ada dilingkungan kita sekecil apapun dengan pemutih lantai.
Hepatis C
Adalah hepatitis yang ditularkan oleh hepatitis virus C (VHC), penularan hepatitis C sama dengan hepatitis B. Akan tetapi, untuk hepatitis C sampai saat ini belum ada vaksin yang bisa digunakan untuk mencegahnya, faktor personal higien lebih diutamakan.
Hepatitis D
Adalah hepatitis yang disebabkan oleh VHD, virus ini terdapat pada seseorang yang terjangkit hepatitis B. Karena VHD hidup dengan membutuhkan selubung VHB untuk dapat merusak sel-sel hati, dan memiliki ukuran yang sangat kecil.
Hepatitis E
Adalah hepatis yang menyerupai hepatitis A dalam model penularannya. Virus ini disebut juga dengan hepatitis non A dan non B, yang berartivirus ini tidak menyerupai kedua virus tersebut. VHE memiliki masa kesakitan yang singkat, dengan kegagalan fungsi hati bersiafat akut.
Hepatitis G
Hepatitis G memiliki sifat yang hampir sama dengan C dalam penularannya. HVG umumnya berlangsung kronis, tetapi untuk sampai saat ini belum memberikan efek yang cukup serius. (eka)