Min.co.id ~ Jakarta ~ Dunia pendidikan berbasis teknologi di Indonesia semakin matang dengan keberhasilan penerapan Rapor Digital Madrasah (RDM) di lebih dari 55.000 madrasah. Program ini membawa angin segar bagi Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), dan Madrasah Aliyah (MA) yang kini semakin efisien dalam pengelolaan nilai siswa.
Direktur KSKK Madrasah, Prof. Nyanyu Khodijah, memaparkan pencapaian luar biasa ini. “Hingga semester ganjil Tahun Ajaran 2024/2025, sebanyak 93,32% madrasah telah menggunakan RDM. Ini mencerminkan komitmen kami dalam mendorong madrasah menuju transformasi digital,” ungkapnya.
Kemudahan bagi Guru dan Siswa
Dengan RDM, guru tidak perlu lagi mengisi rapor secara manual. Semua data nilai dapat diinput langsung ke dalam sistem, menghasilkan laporan yang akurat dan transparan.
“Ini bukan hanya soal efisiensi, tapi juga memastikan siswa mendapatkan penilaian yang objektif dan tepat waktu,” ujar Prof. Nyanyu.
Peluang Lebih Besar untuk Siswa
Penggunaan RDM tidak hanya mempermudah guru, tetapi juga membuka peluang lebih besar bagi siswa. Tahun ini, Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) memberikan tambahan kuota 5% bagi sekolah yang menggunakan e-rapor. Dengan 93% Madrasah Aliyah (MA) telah terintegrasi dengan RDM, siswa madrasah memiliki keunggulan kompetitif dalam penerimaan perguruan tinggi negeri.
Inovasi untuk Pendidikan Anak Usia Dini
Tidak berhenti di tingkat dasar dan menengah, pengembangan RDM untuk Raudlatul Athfal (RA) juga sedang dalam tahap uji coba. Langkah ini diharapkan semakin memperkuat ekosistem digitalisasi pendidikan sejak usia dini.
Madrasah Digital: Wajah Baru Pendidikan Indonesia
“Digitalisasi bukan sekadar tren, tetapi kebutuhan untuk membangun masa depan pendidikan yang lebih baik. RDM adalah salah satu wujud nyata upaya kami menjawab tantangan tersebut,” kata Prof. Nyanyu.
Dengan terus meningkatnya adopsi teknologi, madrasah kini berdiri sejajar dengan institusi pendidikan lain dalam hal inovasi dan efisiensi. RDM telah membuktikan bahwa digitalisasi tidak hanya mempermudah pekerjaan administratif, tetapi juga membuka peluang lebih besar bagi siswa dan guru untuk bersinar di era global.
“Madrasah kita, masa depan kita,” tutup Prof. Nyanyu dengan optimisme.(*)
Editor : Achmad