Min.co.id ~ Jakarta ~ Indonesia memasuki tahun 2025 dengan kabar gembira dari sektor manufaktur. Purchasing Managers’ Index (PMI) Indonesia mencatatkan kenaikan signifikan pada Desember 2024, naik dari 49,6 menjadi 51,2.
Angka ini menandakan sektor manufaktur kembali ke zona ekspansi, mencatatkan level tertinggi sejak Mei 2024, didorong oleh lonjakan permintaan domestik dan internasional.
Perayaan Natal dan Tahun Baru memberi dorongan positif pada sektor manufaktur, meningkatkan produksi dan permintaan barang.
Sementara beberapa negara ASEAN seperti Vietnam dan Malaysia mengalami kontraksi dalam sektor manufaktur, Indonesia berhasil membalikkan keadaan dan menunjukkan pertumbuhan yang optimis.
Febrio Kacaribu, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, mengungkapkan optimisme pemerintah terhadap pencapaian ini.
“Kenaikan PMI menunjukkan kekuatan perekonomian Indonesia yang solid di tengah tantangan global. Kami yakin pertumbuhan ekonomi lebih dari 5 persen untuk tahun 2024 dapat tercapai,” ujarnya.
Keberlanjutan pemulihan ekonomi ini juga terlihat dari peningkatan Indeks Penjualan Ritel (IPR) yang mencatatkan angka 1,7% dan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang melonjak ke 125,9. Hal ini menunjukkan daya beli masyarakat yang terus meningkat dan optimisme yang tinggi terhadap kondisi ekonomi.
Sementara itu, inflasi Indonesia di akhir tahun tercatat terkendali di angka 1,57% (yoy), dengan harga pangan kembali normal dan kebijakan pengendalian inflasi yang efektif.
Penguatan inflasi inti turut mendukung stabilitas ekonomi, dengan berbagai kebijakan insentif fiskal yang meningkatkan daya beli masyarakat.
Optimisme yang tercermin dari sektor manufaktur dan konsumsi domestik menjadi pilar utama pertumbuhan ekonomi Indonesia pada tahun 2025, dengan pemerintah berkomitmen untuk menjaga momentum positif ini melalui kebijakan fiskal yang kondusif.(*ip)
Editor : Achmad