Min.co.id ~ Jakarta ~ Bagi sebagian orang, terkena cakaran kucing mungkin sudah biasa. Namun, tahukah kamu bahwa luka tersebut bisa lebih dari sekadar perih? Cakaran dan gigitan kucing berpotensi menyebabkan penyakit infeksi yang dikenal dengan nama Cat Scratch Disease (CSD), atau demam cakaran kucing, yang bisa berdampak serius pada kesehatan.
Menurut penelitian, penyakit ini disebabkan oleh bakteri Bartonella henselae yang berkembang dalam air liur kucing, dan bisa menular ketika kucing yang terinfeksi menjilati luka atau mencakar kulit manusia. Anak kucing, yang sering kali lebih aktif menggaruk atau menggigit, memiliki risiko lebih tinggi dalam menyebarkan infeksi ini.
Gejala awal CSD biasanya muncul dengan benjolan merah atau melepuh di area cakaran. Meskipun tampaknya tidak berbahaya, benjolan ini bisa berisi nanah dan menyebabkan infeksi yang lebih serius jika dibiarkan tanpa penanganan.
Pada kasus yang lebih parah, penyakit ini bisa menyebabkan komplikasi seperti gangguan pada otak, mata, atau jantung, yang bisa mempengaruhi kualitas hidup penderitanya, terutama bagi mereka yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.
Kasus serius CSD bahkan pernah terjadi di Amerika Serikat, di mana seorang pria kehilangan sebagian penglihatannya akibat pembengkakan pada saraf optik yang disebabkan oleh penyakit ini.
Hal ini menunjukkan betapa pentingnya untuk segera menangani luka cakaran kucing agar tidak berkembang menjadi masalah kesehatan yang lebih besar.
Maka, mulai sekarang jangan anggap sepele luka cakaran kucing. Segera cuci bersih luka dengan sabun dan air mengalir, dan jika gejala seperti benjolan merah atau demam muncul, segeralah berkonsultasi dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut. Jangan sampai kesenangan berinteraksi dengan kucing justru berujung pada masalah kesehatan yang serius.(*)
Editor : Achmad