Acara yang dihadiri ribuan pendukung ini menyediakan platform bagi warga untuk mengungkapkan aspirasi mereka, terutama terkait kesulitan mendapatkan pekerjaan. Lucky Hakim menegaskan, menciptakan lapangan kerja yang berkualitas akan menjadi fokus utama jika mereka terpilih.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan diskusi dengan berbagai investor yang menunjukkan minat untuk berinvestasi di Kabupaten Indramayu. Namun, mereka sering menghadapi tantangan, seperti proses perijinan yang berlarut-larut dan ketidakpastian hukum.
“Kami berkomitmen untuk memberikan kemudahan dalam proses perijinan dan menciptakan iklim investasi yang kondusif,” ujar Lucky. Ia juga menekankan bahwa syarat bagi investor untuk menyerap 80 persen tenaga kerja dari warga lokal merupakan langkah penting untuk memberdayakan masyarakat.
Lucky menambahkan, Kabupaten Indramayu telah ditetapkan sebagai pusat pertumbuhan industri berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015 mengenai Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) tahun 2015-2035. Untuk itu, Pemkab Indramayu telah menyiapkan 20 ribu hektare lahan untuk kawasan industri yang tersebar di sepuluh kecamatan.
Tak hanya fokus pada penciptaan lapangan kerja, Lucky-Sae juga berencana mengalokasikan anggaran untuk program peningkatan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan, termasuk program kejar paket A, B, dan C.
“Membangun pabrik yang mampu menyerap tenaga kerja tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat. Kami akan memastikan adanya anggaran untuk mendukung pendidikan bagi warga yang membutuhkan, agar mereka siap memasuki dunia kerja,” tegas Lucky.
Dengan komitmen dan rencana yang jelas, Lucky Hakim dan Syaefudin bertekad untuk memberikan solusi konkret terhadap masalah pengangguran serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indramayu, terutama generasi muda.(*)
Editor : Achmad