Min.co.id ~ Sumedang ~ Sumedang memiliki sejarah panjang yang bermula dari Kerajaan Sumedang Larang hingga menjadi Kabupaten Sumedang saat ini.
Banyak peninggalan bersejarah dari masa kerajaan tersebut yang telah dikumpulkan oleh keturunan para raja, khususnya hingga masa Pangeran Aria Soeria Atmadja.
Untuk melestarikan barang-barang bersejarah ini, pada tahun 1955, Pangeran Aria Soeria Atmadja mewakafkan peninggalan sejarah tersebut dan membentuk Yayasan Pangeran Sumedang, dengan tujuan mengelola, merawat, dan memelihara kekayaan sejarah ini.
Demi mengenalkan sejarah Kerajaan Sumedang Larang kepada publik, ide untuk mendirikan sebuah museum muncul. Pada tahun 1973, museum pertama kali dibuka dengan nama Museum Yayasan Pangeran Sumedang.
Nama ini kemudian diubah menjadi Museum Prabu Geusan Ulun, sebagai penghormatan kepada raja terakhir Kerajaan Sumedang Larang.
Museum Prabu Geusan Ulun, yang terletak di pusat Kota Sumedang, memiliki beberapa gedung penting yang menampung koleksi sejarah, seperti Gedung Srimanganti, Bumi Kaler, Gedung Gendeng, dan Gedung Gamelan.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat turut memugar gedung-gedung tersebut pada tahun 1980 untuk melestarikan warisan budaya ini. Pada 21 April 1982, peresmian dilakukan oleh Prof. Dr. Haryati Soebadio, Direktur Jenderal Kebudayaan, sebagai bagian dari upaya pelestarian.
Museum ini berada dalam kawasan yang indah, dengan halaman seluas 1,88 hektare yang dihiasi taman-taman serta pepohonan langka, menciptakan suasana tenang dan bersejarah.
Lokasinya sangat strategis, hanya 50 meter dari Alun-Alun Sumedang, sehingga mudah diakses oleh pengunjung dari berbagai daerah, termasuk Bandung yang hanya berjarak 45 kilometer, dan Cirebon dengan jarak 85 kilometer.
Museum Prabu Geusan Ulun tidak hanya menjadi simbol kebanggaan Sumedang, tetapi juga jendela bagi siapa saja yang ingin memahami perjalanan sejarah panjang daerah ini. Koleksinya meliputi benda-benda kerajaan, senjata tradisional, pakaian kebesaran, hingga artefak kebudayaan yang menunjukkan kejayaan Sumedang Larang di masa lalu.(*)