ACEH | Pascabencana yang melanda sejumlah wilayah di Aceh tidak hanya menyisakan kerusakan fisik, tetapi juga ujian solidaritas. Menjawab tantangan tersebut, Pemerintah Aceh mengambil langkah nyata dengan mengerahkan ribuan Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk turun langsung membantu masyarakat di daerah terdampak.
Sebanyak 5.000 ASN disiapkan untuk terlibat dalam aksi gotong royong lintas sektor yang difokuskan pada pemulihan fasilitas umum, rumah warga, serta lingkungan permukiman. Kebijakan ini menjadi simbol kehadiran pemerintah yang tidak hanya hadir lewat kebijakan, tetapi juga kerja nyata di lapangan.
Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA, menyampaikan bahwa pengerahan ASN telah dikoordinasikan secara menyeluruh melalui Sekretaris Daerah Aceh dan seluruh Satuan Kerja Pemerintah Aceh (SKPA).
“Ini adalah gerakan bersama. ASN turun langsung sebagai bentuk pengabdian dan kepedulian kepada masyarakat yang terdampak bencana,” ujarnya di Banda Aceh, Sabtu (27/12/2025).
Tahap awal pengiriman difokuskan ke wilayah yang mengalami dampak paling signifikan, yakni Aceh Tamiang, Aceh Timur, Pidie Jaya, dan Bireuen. Sementara wilayah Aceh Tengah dan Bener Meriah akan menjadi sasaran tahap berikutnya, menyesuaikan kondisi akses dan keselamatan di lapangan.
Di lokasi, para ASN akan bergabung dengan unsur TNI, Polri, BNPB, Balai Jalan PU, serta Balai Sungai PU. Fokus kegiatan meliputi pembersihan lumpur, normalisasi akses jalan, perbaikan fasilitas umum, hingga membantu warga membersihkan rumah mereka.
Menariknya, keterlibatan ASN dilakukan secara mandiri tanpa menggunakan fasilitas perjalanan dinas negara. Logistik, peralatan kerja, hingga kebutuhan dapur umum disiapkan oleh masing-masing SKPA.
“ASN hadir dengan semangat gotong royong, bukan formalitas. Tahap awal direncanakan berlangsung selama dua hari,” jelas MTA.
Dari sisi aksesibilitas, Pemerintah Aceh memastikan jalur utama menuju wilayah terdampak secara umum telah dapat dilalui. Meski demikian, sejumlah akses menuju desa dan kecamatan masih dalam proses pembersihan akibat hujan yang masih mengguyur beberapa wilayah.
Melalui gerakan ini, Pemerintah Aceh berharap proses pemulihan pascabencana dapat berjalan lebih cepat sekaligus memperkuat ikatan solidaritas antara pemerintah dan masyarakat. Di tengah lumpur dan puing, semangat gotong royong kembali menjadi fondasi untuk bangkit bersama.(*)










Komentar