Min.co.id ~ Jeddah ~ Di balik gemerlap dan keramaian kota suci Makkah dan Jeddah, sebuah ruang kecil di Kantor Urusan Haji Indonesia (KKHI) Jeddah berdiri sunyi, tanpa sorotan publik. Luasnya hanya sekitar tiga kali enam meter, namun dari sinilah denyut perlindungan jemaah haji Indonesia mengalir tanpa henti, berkat kerja keras tim Kawal Haji.
Kawal Haji bukan sekadar layanan biasa. Mereka adalah penyelamat tanpa tanda jasa saat jemaah menghadapi berbagai masalah, mulai dari kehilangan arah di tengah padatnya kota suci, keluhan layanan akomodasi, hingga keadaan darurat kesehatan yang mengancam nyawa.
Edayanti Dasril Munir, Penanggung Jawab Kawal Haji, menyebutkan bahwa timnya adalah “partikel terkecil” dalam struktur besar penyelenggaraan haji, namun peran mereka sangat vital. “Kami memang tidak terlihat, tapi selalu ada di balik layar untuk memastikan jemaah terlindungi dan nyaman,” ujar Edayanti sambil menatap layar monitor penuh laporan dan panggilan yang masuk.
Tiga saluran utama menjadi media kerja tim Kawal Haji: aplikasi Kawal Haji, Call Center, dan WhatsApp Center. Melalui aplikasi, jemaah dapat menyampaikan laporan satu arah dengan mudah. Namun untuk masalah yang memerlukan penanganan khusus, tim langsung mengarahkan komunikasi melalui Call Center dan WhatsApp agar respons cepat dan interaktif dapat dilakukan.
“Kalau hanya pertanyaan sederhana, kami tangani lewat aplikasi. Tapi kalau sudah teknis atau darurat, komunikasi langsung mutlak kami lakukan,” jelas Edayanti.
Kegiatan mereka meliputi banyak hal: memberikan informasi lokasi pasar Kakiyyah, membantu menawar harga taksi, hingga menangani keluhan makanan dan transportasi. Semua dilakukan dengan penuh empati dan kesabaran. “Kami harus multitasking—mendengar, memahami, dan kadang menenangkan jemaah yang sedang stres,” tambahnya.
Namun, tidak semua laporan ringan. Edayanti mengenang satu kejadian mengharukan ketika seorang jemaah mengalami sakit parah di kamar hotel. Meskipun petugas kloter sudah mencoba, mereka belum bisa memberikan bantuan maksimal. “Saya langsung ambil alih, hubungi KKHI dan tim rescue. Itu soal nyawa, harus cepat dan tepat,” kisahnya dengan suara yang bergetar.
Semangat kerja senyap inilah yang membuat Kawal Haji menjadi pilar penting dalam penyelenggaraan ibadah haji, memastikan setiap keluhan mendapat perhatian serius tanpa harus menjadi konsumsi publik.
Untuk memperluas jangkauan, tim Kawal Haji aktif membagikan flyer dan stiker di lokasi strategis seperti masjid, hotel, dan pusat transportasi. Mereka ingin memastikan setiap jemaah tahu kemana harus mengadu jika menghadapi kesulitan.
“Kami ingin jemaah tahu, kapan pun mereka butuh, kami siap hadir. Kawal Haji bukan hanya layanan, tapi panggilan jiwa,” tutup Edayanti, menegaskan dedikasi tanpa pamrih yang membalut tim Kawal Haji.(*)