Anak Las Indramayu Bikin Bangga! Bersertifikasi dan Siap Go Internasional

Min.co.id ~ Indramayu ~ Di balik panasnya percikan api dan bisingnya besi yang dilas, ada semangat baja yang menyala. Mereka bukan sekadar juru las, mereka adalah “Anak Las Indramayu” yang kini siap unjuk gigi ke tingkat nasional bahkan internasional. Komunitas ini tergabung dalam Persatuan Welder Indramayu Bersatu (PWIB) yang baru saja menggelar acara Halal Bihalal penuh kehangatan dan semangat, Minggu (6/4/2025), di Kecamatan Balongan.

Acara ini menjadi ajang temu kangen, tapi juga momen penting untuk menegaskan eksistensi para welder Indramayu yang kini makin diperhitungkan. Wakil Bupati Indramayu, H. Syaefudin, hadir langsung dan memberikan apresiasi atas peran besar para welder dalam pembangunan, khususnya di kawasan industri Balongan dan sekitarnya.

“Mereka ini bukan sembarang las. Mereka dilatih, diuji, dan tersertifikasi. Banyak yang sudah berpengalaman bahkan sejak pembangunan Kilang Balongan era 1990-an,” ujar Syaefudin di tengah antusiasme peserta.

Dulu, jadi juru las sering dipandang sebelah mata. Tapi sekarang? Justru mereka jadi tulang punggung proyek-proyek raksasa. Mulai dari kilang, pabrik, konstruksi berat, hingga proyek luar negeri.

Para anggota PWIB rata-rata telah mengikuti pelatihan dan sertifikasi resmi melalui Balai Latihan Kerja (BLK) Dinas Tenaga Kerja Indramayu. Tak heran kalau banyak dari mereka kini bisa bersaing dengan tenaga las dari daerah lain baik secara kualitas, keterampilan, maupun attitude kerja.

“Kami ingin dunia tahu, welder dari Indramayu itu punya kelas. Kami bukan hanya bekerja dengan tangan, tapi juga dengan kepala dan hati,” kata seorang anggota PWIB, Budi Santosa, yang baru saja kembali dari proyek di Kalimantan.

PWIB kini bukan hanya wadah berkumpul, tapi sudah menjelma jadi komunitas profesional yang aktif dalam pelatihan, upgrading keterampilan, hingga kegiatan sosial. Dalam acara Halal Bihalal ini, mereka juga menyisipkan momen berbagi kasih dengan menyantuni anak-anak yatim, serta mendengarkan siraman rohani dari Ustaz Hasan Wahyudin.

“Las bisa keras, tapi hati kami tetap lembut,” celetuk salah satu peserta sambil tertawa kecil.

Ke depan, PWIB menargetkan menjalin kerja sama dengan lebih banyak industri, memperluas jaringan dengan asosiasi las nasional, dan ikut dalam proyek-proyek besar baik di dalam maupun luar negeri.

Pemkab Indramayu juga menyatakan komitmennya mendukung lebih banyak program pelatihan dan sertifikasi untuk mencetak lebih banyak welder andal dari tanah Mangga ini.

“Indramayu bukan hanya lumbung padi dan mangga. Tapi juga lumbung tenaga las berkualitas. Dunia harus tahu itu,” tegas Syaefudin.

Kisah para welder Indramayu adalah contoh nyata bahwa keterampilan, semangat belajar, dan kerja keras bisa membawa siapa saja melesat. Dari bengkel kecil hingga panggung dunia, mereka siap membuktikan bahwa anak kampung pun bisa bersinar—dengan satu syarat: pantang menyerah dan terus belajar.(*)

Editor : Achmad

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *