Min.co.id ~ Jatim ~ Dalam langkah besar untuk efisiensi anggaran, Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan pemangkasan anggaran pemerintah sebesar Rp306,69 triliun pada 2025. Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 tentang Efisiensi Belanja ini mencakup pengurangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) serta Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) untuk tahun anggaran mendatang.
Langkah efisiensi ini mendapat sambutan dari Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, yang sejak tahun 2024 sudah memulai penghematan dengan memangkas anggaran untuk Alat Tulis Kantor (ATK) hingga 30%, serta menghapus kegiatan yang tidak esensial. Eri mengungkapkan bahwa kebijakan ini, meski sempat menuai kritik, kini terbukti sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat. Pemkot Surabaya juga telah mengoptimalkan penggunaan teknologi digital, mengurangi ketergantungan pada barang-barang fisik seperti ATK konvensional.
“Kebijakan ini terbukti tidak hanya berdampak positif bagi penghematan, tetapi juga untuk memastikan anggaran yang ada digunakan untuk kepentingan rakyat,” ujarnya.
Wali Kota Eri, menegaskan bahwa meski ada pemangkasan anggaran, gaji dan tunjangan PNS tidak akan terpengaruh. Namun, ia menambahkan, tunjangan berbasis kinerja akan disesuaikan dengan penurunan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Selain itu, Eri juga menjelaskan bahwa anggaran untuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp1 triliun akan didiskusikan lebih lanjut dengan DPRD Surabaya. Bagian dari anggaran ini akan dialihkan untuk pembangunan sekolah dan perbaikan kawasan kampung di Surabaya.
“Kami ingin pembangunan di Surabaya bisa lebih cepat dan lebih tepat sasaran,” ungkap Eri.
Langkah efisiensi ini menjadi bukti nyata bahwa kebijakan pengelolaan anggaran yang bijak dan tepat guna adalah langkah yang tidak hanya relevan dengan kondisi fiskal negara, tetapi juga membawa dampak positif bagi masyarakat.(*)
Editor : Achmad