Min.co.id ~ Jawa Tengah ~ Hujan deras disertai angin kencang mengguncang Banyumas pada Jumat petang (10/1/2025), memicu bencana hidrometeorologi yang meluas.
Tidak hanya pohon tumbang di enam titik strategis, termasuk Terminal Bus Bulupitu dan depan SMPN 2 Sumbang, banjir luapan juga melanda kawasan permukiman, mengganggu aktivitas warga.
“Sejak laporan pertama, kami langsung mengerahkan tim untuk kaji cepat dan penanganan di lokasi terdampak. Perahu karet sudah disiagakan di titik-titik rawan,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Banyumas, Budi Nugroho.
Perumahan Karangasri di Desa Karangrau menjadi salah satu lokasi terdampak parah. Genangan air mencapai 60 cm di halaman rumah dan 30 cm di dalam rumah, memaksa warga bertahan di tengah keterbatasan.
Tri Harsono, salah seorang warga, menggambarkan bagaimana banjir datang perlahan tetapi pasti. “Saat hujan deras, air belum tinggi, tapi makin malam genangannya naik. Mungkin air dari wilayah atas turun ke sini,” jelasnya.
Windu, warga lainnya, mencatat bahwa enam RT di RW 04 tergenang, meski tiga RT lainnya di lokasi lebih tinggi selamat dari banjir.
“Ini tidak separah banjir tahun 2002, tapi cukup mengganggu. Kami harus waspada kalau hujan deras terus,” katanya.
BMKG telah mengeluarkan peringatan dini cuaca ekstrem yang berlaku hingga 12 Januari 2025. Banyumas termasuk dalam wilayah yang berisiko tinggi, dengan potensi hujan intensitas tinggi yang dapat memperburuk situasi.
“Kami terus memantau perkembangan cuaca dan bekerja sama dengan sukarelawan untuk memastikan keselamatan warga,” tegas Budi.
Warga diimbau untuk tetap waspada dan mempersiapkan langkah mitigasi, mengingat cuaca ekstrem masih akan berlanjut. Dengan semangat gotong royong, Banyumas berupaya bangkit di tengah tantangan alam yang terus menguji.(*)
Editor : Achmad