Gado-Gado: Makanan Khas dengan Sejarah Panjang yang Menggugah Selera

Min.co.id ~ Jakarta ~ Gado-gado, salah satu makanan tradisional Indonesia, memiliki sejarah yang menarik sejak abad ke-17. Pada masa Kesultanan Mataram di bawah Sultan Agung, pasukan Mataram yang menyerbu Batavia (sekarang Jakarta) menghadapi krisis pangan. Lumbung-lumbung beras dibakar oleh VOC, dan pasukan yang kehabisan bahan makanan terpaksa mencari cara bertahan hidup.

Prajurit warok dari Ponorogo, yang tergabung dalam pasukan, menciptakan inovasi sederhana dengan membuat sambal pecel dari kacang tanah yang disiramkan ke sayuran mentah yang ada di sekitar mereka.

Dalam Bahasa Jawa, kebiasaan ini disebut “Gadho,” yang berarti makan lauk tanpa nasi. Mereka mengonsumsi sayuran yang disiram sambal pecel sebagai pengganti makanan pokok.

Seiring berjalannya waktu, resep gado-gado berkembang, dan kini kita bisa menikmati hidangan yang lebih kaya dengan tambahan lontong, telur rebus, tahu, kerupuk, dan bahan lainnya, yang disajikan di warung hingga restoran.

Gado-gado menjadi salah satu ikon kuliner Indonesia yang tak hanya menggugah selera, tetapi juga menyimpan kisah sejarah yang kaya.

Bahan-Bahan Gado-Gado:

  1. Sayuran segar seperti kol, bayam, selada, tauge, dan mentimun.
  2. Lontong atau nasi.
  3. Tahu dan tempe goreng.
  4. Telur rebus.
  5. Kerupuk sebagai pelengkap.
  6. Sambal kacang (pecel) sebagai bumbu utama.

Kini, gado-gado tak hanya sebagai makanan bergizi dan penuh makna sejarah, tetapi juga menjadi sajian yang bisa dinikmati oleh semua kalangan di berbagai tempat.(*)

Editor : Siska

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *