Min.co.id ~ Indramayu ~ Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, melakukan ekspos potensi dan tantangan daerah untuk lima tahun kedepan dari olahan data yang disajikan bersama Tim Transisi Bupati dan Wakil Bupati Indramayu terpilih, Lucky Hakim – Syaefudin di Sekretariat Tim Transisi, Desa Dermayu, Kecamatan Sindang, Kabupaten Indramayu, Jumat 3 Januari 2025.
Kepala BPS Indramayu, Dudi Bramana melalui Tim Analis Data, Didin Tajudin, mengungkapkan, kondisi geografis dataran rendah yang subur dengan garis pantai panjang serta akses ibu kota Jakarta dan pusat pemerintahan propinsi jawa barat dikelilingi oleh kawasan segi tiga emas Rebana, memiliki sumber daya alam yang melimpah.
Sebagai daerah penghasil pangan terbesar nasional, penghasil tangkapan ikan terbesar Jawa Barat serta pusat pengolahan minyak dan gas tidak berbanding lurus dengan tantangan yang dihadapi diantaranya kemiskinan, SDM yang rendah, ketergantungan terhadap sektor pertanian serta potensi bencana alam adalah PR besar pemerintahan baru lima tahun kedepan.
Menurutnya, Visi Indramayu lima tahun kedepan dengan mewujudkan Indramayu yang Religius, Berekonomi Kerakyatan dengan menghadirkan lingkungan yang Aman dan Nyaman serta mengedepankan semangat gotong royong harus dapat mengimbangi potensi data yang selama ini disajikan BPS Indramayu guna mewujudkan lima misi utama yang bermuara pada kesejahteraan masyarakat dengan menjalankan ekonomi kerakyatan yang berkeadilan, terbuka, berkelanjutan , mandiri dan daya saing.
Maka, penting Visi Misi kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati Indramayu terpilih, Lucky Hakim – Syaefudin mampu diterjemahkan ke dalam data pembangunan dalam siklus perencanaan pembangunan, pengendalian pembangunan, pelaksanaan pembangun setta evaluasi pembangunan yang dapat tersusun dengan baik melalui Badan Perencana Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah Kabupaten Indramayu.
“Kesejahteraan masyarakat merupakan tujuan utama pembangunan, untuk mengukjr tingkat kesejahteraan berbagai indikator telah dikembangkan diantaranya Indek Pembangunan Manusia(IPM), tingkat kemiskinan, gini rasio dan PDRB,” tutur Didin dalam paparan dihadapan Tim Transisi.
Anggota Tim Transisi Pokja 2, Syamsul Bachri Siregar, menggali data garis kemiskinan dan angka tingkat pengangguran terbuka (TPT) dimana data BPS menyajikan angka usia pelajar SMA dan SMK masuk dalam nominasi pengangguran terbuka dengan nilai tertinggi menjadi catatan Tim Transisi untuk membedah solusi dna tantangan kedepan bagi pemerintahan Lucky Syaefudin.
Ia sepakat, jika isu kemiskinan, pengangguran serta rendahnya rata-rata lama sekolah masih menjadi persoalan penting dalam membangun kesejahteraan masyarakat untuk lima tahun kedepan.
Maka melalui Visi Indramayu Reang kedepan harus lebih obyektif dalam menetapkan program percepatan pembangunan guna menekan angka kemiskinan, meningkatkan kesejahteraan melalui pengembangan ekonomi kreatif secara kongkrit dan menyeluruh serta membuka lapangan pekerjaan dengan terus menekan inflasi pada kontribusi PDRB yang seimbang.
Menurutnya, Visi Indramayu Reang merupakan konsep gagasan Bupati dan Wakil Bupati Terpilih, Lucky Hakim – Syaefudin yang disusun oleh Tim Pemenangan sebagai janji politik untuk lima tahun kedepan.
Maka keberadaan Tim Transisi sebagai bagian dari sinkronisasi program bersama Pemkab Indramayu agar 63 program yang sudah tersusun dapat berjalan dengan baik lewat dokumen APBD yang nanti dibahas dan disahkan bersama DPRD Indramayu sebagai dokumen daerah.
“Karena Indramayu kontribusi PDRB minyak dan gas serta sektor pertanian terbesar, maka ini yang menjadi perhatian Tim Transisi untuk menggali lebih dalam program-program yang nanti akan dibahas bersama OPD terkait seperti Bappeda dan lainnya, termasuk angka stunting dan gizi buruk disandingkan dengan data Usia Harapan Hidup,” tuturnya.
Seperti diketahui, Tim Transisi dibentuk oleh Bupati dan Wakil Bupati Indramayu, Lucky Hakim Syaefudin, melalui surat tugas yang ditandatangani pada 17 Desember 2024 pasca KPU menentapkan Hasil Pleno Perhitungan Suara sebagai pemenang Pilkada serentak 2024 kemarin.
Tim Transisi bekerja tanpa menggunaka APBD dan murni swadaya gotong royong guna memfasilitasi proses transisi kepemimpinan yang lancar, efektif, dan efisien, memastikan kelanjutan program dan kegiatan pemerintahan dengan tiga tugas pokok mempersiapkan proses pelantikan, melakukan sinkronisasi RPJMD serta Program 100 hari kerja dengan beranggotakan 18 orang dari berbagai kalangan baik profesi, pimpinan parpol pengusung dan relawan. Mereka akan bekerja sampai Bupati dan Wakil Bupati terpilih dilantik dengan dasar hukum Peraturan Pemerintah No. 18/2016 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang No. 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 74/2019 tentang Pengelolaan Pembangunan Daerah.(**)