RSUD Grati Luncurkan Inovasi Si Pinter untuk Perangi TBC di Pasuruan

Min.co.id ~ Pasuruan ~ Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Grati meluncurkan inovasi terbaru bernama Si Pinter (Sistem Pelayanan Penyakit Tuberkulosis Terintegrasi) yang diresmikan oleh Penjabat (Pj) Bupati Pasuruan, Nurkholis, pada Rabu (23/10/2024). Inovasi ini diharapkan dapat memberikan dampak signifikan dalam upaya memutus rantai penularan penyakit tuberkulosis (TBC) di Kabupaten Pasuruan.

Dalam sambutannya, Nurkholis memberikan apresiasi kepada RSUD Grati atas peluncuran inovasi ini. Ia menegaskan pentingnya inovasi yang berdampak luas dan bermanfaat bagi masyarakat, terutama bagi pasien TBC. “Semoga Si Pinter dapat berlanjut dan dipertahankan, karena sangat penting untuk mengurangi jumlah kasus TBC di daerah ini,” ujarnya.

Sebelum peluncuran, Nurkholis melakukan peninjauan terhadap dua kendaraan inovatif RSUD Grati, yaitu Mobil Hospital Without Wall dan Mobil Anjem. Mobil Hospital Without Wall berfungsi sebagai rumah sakit berjalan, yang akan menjemput pasien dalam keadaan darurat untuk memberikan penanganan awal sebelum dibawa ke rumah sakit. Sedangkan Mobil Anjem ditujukan untuk pasien yang tidak dapat berangkat ke rumah sakit karena kondisi kesehatan yang tidak memungkinkan.

Direktur RSUD Grati, drg. Dyah Retno Lestari, menjelaskan bahwa Si Pinter diciptakan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pengobatan TBC. Menurutnya, banyak pasien yang tidak menyelesaikan pengobatan TBC, yang dapat menyebabkan pengobatan harus dimulai dari awal. “Pengobatan TBC harus tuntas, tanpa jeda. Jika tidak, pasien akan mengalami relaps,” jelasnya.

Sepanjang tahun 2023, RSUD Grati mencatat 130 pasien TBC, sementara dari Januari hingga September 2024, sudah ada 80 pasien yang dirujuk. Namun, Retno mencatat bahwa banyak pasien yang tidak melakukan kontrol setelah menjalani pengobatan.

Dengan peluncuran Si Pinter, RSUD Grati berharap dapat menemukan kasus TBC secara dini dan membantu mengurangi angka penularan. “Kami ingin agar masyarakat lebih waspada. Jika menemukan anak atau warga yang batuk tidak berhenti selama 10 hari, segera periksakan untuk tes TBC. Target kami adalah mengeliminasi kasus TBC hingga nol,” tegas Retno.

Inovasi ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif dalam penanganan TBC di Kabupaten Pasuruan, menciptakan lingkungan yang lebih sehat bagi masyarakat.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *