Min.co.id-Jakarta-Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, S.I.P., memberikan pembekalan kepada calon perwira remaja (Capaja) Akademi TNI-Polri tahun angkatan 2019, di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Jum’at (12/7/2019).
“Saya ingin menyampaikan terkait dengan tantangan revolusi industri terhadap perkembangan generasi peperangan. Perlu saya sampaikan bahwa peperangan domainnya bukan hanya TNI saja. Kita mengatakan bahwa peperangan domainnya Polri dan seluruh warga negara dalam rangka bela negara,” ucap Marsekal Hadi.
Sependapat seperti yang dikatakan Kapolri, Marsekal Hadi menjelaskan kita harus mencari angsa hitam. Karena peperangan kedepan tidak menginginkan kehancuran infrastruktur atau korban jiwa melainkan dengan menyerang melalui cybercrime. Dan kedua, melalui serangan biocrime. Ini yang harus diwaspadai bersama. Oleh karena itu kita harus cari angsa hitam. Siapa yang cepat dialah yang menguasai.
“Angsa hitamnya yang pertama adalah melumpuhkan semua sistem jaringan cyber, pesawat, kapal, tank semua dilumpuhkan sehingga tidak bisa apa-apa. Kemudian angsa hitam kedua adalah melemahkan seluruh tentara dengan ancaman geologi dan mengembangkan penyakit-penyakit untuk menghantam para prajurit TNI maupun Polri,” jelasnya.
Atas berbagai kondisi itu, Hadi berpesan kepada para taruna untuk berpikir terbuka. Mereka juga diminta untuk menguasai teknologi.
“Kalau kita tidak paham betul revolusi industri 4.0 maka sia-sia lah menjadi perwira remaja dengan pangkat letnan 2 atau ipda. Kita akan ditinggalkan oleh negara-negara lain yang lebih besar paham betul revolusi,” ujarnya.
Selain itu, Hadi meminta para prajurit TNI cepat beradaptasi dalam memahami perkembangan zaman. Terakhir, dia juga meminta seluruh elemen bangsa untuk bersatu dan tidak terpecah belah.
“Ketiga, kita harus selalu bersinergi sebagai sesama komponen anak bangsa. Saya tidak akan capek dan lelah dalam mengkampanyekan sinergi TNI dan Polri seperti yang saya lakukan dengan Pak Tito terus kita diberikan. Kenapa? Pertama sesuai sebagai bahwa kita dilahirkan dari satu rahim yang sama. Kedua kita satu keluarga dalam wadah angkatan bersenjata,” bebernya.
“Atas nama komando, saya ingin perintahkan kepada adik-adik, untuk tidak berhenti membina diri mengejar pendidikan. Jadikan kode etik perwira pedoman dimana pun bertugas. Serta bertanggung jawab pada kesatuan, keluarga, masyarakat. Selamat bertugas, perwira muda tunjukkan baktimu, kejar ilmu, kali ini kita masuk industri 4.0 dan tidak lama lagi akan masuk pada 5.0. Selamat berjuang dimedan tempur sesungguhnya. Capaja jangan pernah berhenti mengembangkan keilmuannya.” tegasnya.(ntmc/bis)