Kediri-Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Kediri masih mengkaji penetapan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Demam Berdarah Dengue (DBD). Pasalnya, sejak Januari hingga 2 Februari 2019, jumlah kasus DBD mencapai 416 kasus dengan 12 orang di antaranya meninggal dunia.
“Jumlah kasus yang ditemukan di kabupaten ini memang cukup tinggi dan Pemkab masih mengkaji apakah kasus itu sudah bisa dinyatakan sebagai KLB,” kata Kepala Dinkes Kabupaten Kediri, Adi Laksono, Minggu, (3/2).
Ia menjelaskan pihaknya tetap berupaya menggerakkan masyarakat agar intensif melakukan berbagai langkah mengantisipasi berkembang biaknya nyamuk demam berdarah. Di Kabupaten Kediri, sambungnya, masih terdapat sejumlah daerah yang berwarna merah, artinya masih ditemukan jentik nyamuk di rumah warga misalnya Kecamatan Ngadiluwih, Kras, dan Tarokan.
“Yang penting bukan KLB tapi action, gerakan masif sehingga diharapkan kasus turun. Kalau dibandingkan Januari 2016, masih rendah. Pada Januari 2016 itu ada 480 kasus, ini Januari-Februari 2019 sebanyak 416 kasus,” ujarnya.
Menurut Adi, jumlah temuan DBD di Kabupaten Kediri relatif tinggi sebab pelaporan juga lebih cepat. Rumah Sakit langsung dengan sigap melapor jika ada temuan penyakit demam berdarah, baik ke Dinkes di kabupaten maupun provinsi lewat jajaring sosial whatsapp. (luk/s)