Bandung-Bagi anak-anak usia sekolah yang tidak bisa melanjutkan pendidikan ke tingkat SMA/SMK atau sederajat di Jawa Barat kini bisa tersenyum bahagia. Melalui program “Sekolah Jabar Juara” (Sejajar), mereka bisa kembali mengenyam bangku pendidikan dan menggapai cita-cita yang diimpikan.
“Sejajar” merupakan salah satu upaya Pemda Provinsi Jawa Barat untuk meningkatkan kualitas pendidikan khususnya pendidikan menengah dan layanan khusus. Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum pun secara resmi meluncurkan program “Sejajar” di Hotel Holiday Inn, Jl. Dr Djunjunan No. 96, Kota Bandung, Rabu (19/12/2018).

Kegiatan yang dikelompokkan ke dalam Sekolah Jabar Juara, diantaranya:
1. Sekolah Menengah (SM) Terbuka,
2. SMK Pendidikan Jarak Jauh (PJJ),
3. Smart School,
4. Digital Learning,
5. Beasiswa untuk siswa miskin,
6. Penguatan Laboratorium SMA,
7. Bengkel kerja SMK,
8. Pengembangan SMK Tematik,
9. Penguatan Kerjasama SMK dengan industri,
10.Penguatan kompetensi guru, kepala sekolah, pengawas, dan tenaga pendidikan lainnya,
11.Pengembangan Sekolah Hijau, dan
12.Pengembangan Sekolah Inklusif, Ramah Anak, Sekolah Aman Bencana, dan Sekolah Tangguh.
Menurut
Uu, pendidikan adalah salah satu cara untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat. Melalui “Sejajar”, Uu berharap bisa menjadi solusi bagi
anak-anak usia sekolah di Jawa Barat yang belum mengenyam pendidikan
khususnya untuk tingkat SMA/SMK atau sederajat.

“Mudah-mudahan
(Sejajar) salah satu solusi tentang permasalahan pendidikan di Jawa
Barat dengan program “Sejajar”, bisa teratasi, bisa terantisipasi. Tidak
ada lagi anak-anak usia sekolah yang tidak mengenyam pendidikan,” ujar
Uu dalam sambutannya.
“Oleh karena itu,
saya berharap masyarakat Jawa Barat – dengan adanya program “Sejajar”
ini bisa menjadi orang yang berilmu yang mampu sukses dunia dan akhirat,
dan juga mampu membawa kebaikan bagi masyarakat yang lainnya,”
tambahnya.

Sementara
itu, Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat Ahmad Hadadi
menuturkan, bahwa hingga saat ini sudah ada 300-an sekolah yang ditunjuk
untuk “Sejajar”. Bagi masyarakat yang mempunyai atau menemukan anak
usia sekolah tapi belum bersekolah bisa mendaftar ke sekolah yang
ditunjuk tersebut.
“Daftarnya bisa lewat ke
sekolah yang ditunjuk. Di masing-masing kabupaten/kota ada, sekarang
lebih dari 300 sekolah yang ditunjuk,” kata Kadisdik.

“Oleh
karena itu, saya minta kepada masyarakat untuk mendukung program ini.
Bukti dukungan yang diberikan yaitu kalau ada mereka yang belum sekolah
segera masukkan, laporkan. Bantu didorong,” tambah Uu ditemui usai acara
launching.
Hingga kini jumlah siswa yang
telah mengikuti Sekolah Jabar Juara diantaranya untuk program SMK PJJ
mencapai hampir 50 ribu siswa. “Siswa kami di 2017 ada 34 ribu sekarang
ada 15 ribu. Jadi, sekarang sudah ada hampir 50 ribu peserta didik
Sekolah Jabar Juara,” tandas Kadisdik.
Beasiswa & Program Penguatan Karakter
Pada 2019, Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat akan memberikan beasiswa. Diantaranya untuk dua kategori, yaitu:
1. Untuk putra/putri daerah yang berprestasi dengan besaran S-1 Rp 25 juta, S-2 Rp 35 juta dan S-3 50 juta,
2.
Untuk para penghafal kitab suci termasuk di dalamnya penghafal Al Quran
dengan nilai S-1 Rp 25 juta, S-2 Rp 35 juta, dan S-3 50 juta,

Selain
itu, pada 2019 Disdik Jabar juga memiliki program Ajengan Masuk Sekolah
(AMS). Program ini merupakan pendidikan penguatan karakter. Ada pula
program pesantren kilat bagi para siswa SMA/SMK di seluruh Jawa Barat,
khusus untuk bulan suci Ramadhan yang akan digelar langsung di pondok
pesatren yang ada di Jabar.
“Ini bagian dari penguatan pendidikan
karakter yang ditekankan oleh Bapak Presiden kita, sehingga dengan
demikian diharapkan putra/putri kita, para peserta didik kita memiliki
karakter cerdas, berilmu pengetahuan dan teknologi, dan juga religius
memiliki keimanan dan ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehat lahir
bathin dan berakhlak mulia,” tandas Kadisdik.
