Penghasilan Pemilik Rumah Makan di Jalur Pantura Menurun Akibat Cipali

Tak Berkategori
ilustrasi

min.co.id/cirebon – Setelah beroperasinya jalan tol Cikopo – Palimanan (Cipali) beberapa tahun yang lalu, berdampak kepada para pemilik rumah makan di jalur pantura, mengaku penghasilan mereka sekarang menurun.

“Waktu belum ada tol penghasilan saya bisa sampai Rp2 juta perbulan sekarang hanya Rp900 ribu jelas sangat menurun,” ujar salah satu pemilik Rumah Makan di Desa Winong Kecamatan Arjawinangun, Cirebon, Rabu (12/7).

Dia mengatakan sebelum adanya Tol Cipali Rumah makannya selalu ramai oleh para pengguna jalan pantura, namun sekarang rumah makannya mulai sepi, karena para pengendara kebanyakan lebih memilih lewat jalan Tol.

Markisah salah satu pemilik rumah makan di jalur pantura membandingkan saat musim mudik dan balik, sebelum ada Tol Cipali dan setelah beroperasinya, Markasih bisa mendapatkan penghasilan hingga lebih dari 5 juta. Dengan penghasilan tersebut, dia mengaku bisa mempekerjakan satu orang sebagai pelayan, dan pada tahun ini penghasilan pada musim mudik dan balik lebaran hanya 2 jutaan.

“Sekarang tidak bisa memperkerjakan pelayan, yang sangat terasa dua tahun ini penghasilan menurun dan banyaknya pemotor hanya membeli rokok sama minum,” tuturnya.

Senada dengan Markisah, Juhroh yang membuka warung kecil di pantura Palimanan merasakan dampak adanya tol Cipali dan ia mengaku sempat menutup warungnya sampai sembilan bulan. “Pernah saya tutup warung sampai sembilan bulan, karena tidak ada pembeli, untuk sekarang juga jarang-jarang buka,” katanya.

Tidak hanya di jalur Pantura Cirebon, dengan adanya Tol Cipali banyak rumah makan di jalan Pantura Indramayu juga sangat berdampak dan bahkan banyak yang sampai gulung tikar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *