swasta yakni dari investor. Menurut Didi, investor dilibatkan dalam proyek ini karena tarif LRT harus terjangkau masyarakat.
Sehingga, pihaknya memberikan kewenangan kepada investor untuk menjalin kerja sama dengan pihak lain untuk memperkuat operasional LRT.
“Silakan investor kerja sama dengan properti misalnya atau dengan BUMD, atau toko-toko atau perusahaan yang terlintasi LRT. Kalau kawasan yang terlintasi itu relatif enggak akan mati,” katanya.
Didi merasa bersyukur karena pembangunan LRT mendapat respons positif dari berbagai pihak. Selain sambutan yang baik dari investor, PT Kereta Api Indonesia mendukung pembangunan ini.
Kepala Daops 2 PT KAI Saridal mengatakan, KAI mendukung pembangunan LRT di Kota Bandung sebagai solusi untuk mengatasi kemacetan. Bahkan, pihaknya tidak keberatan melepaskan lahan yang kemungkinan terlintasi LRT.”Sudah mungkin bisa,” katanya. (adh)