Min.co.id-Indramayu – Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Indramayu, Edi Fauzi, angkat bicara menyikapi polemik video Bupati Indramayu, Nina Agustina baru-baru ini yang sempat menyedot perhatian serius keluarga Nahdiyin Kabupaten Indramayu.
“Kami berharap Bupati Indramayu Nina Agustina dan Ketua PCNU Indramayu KH. Juhadi Muhammad bisa segera bertemu untuk silaturahim dan tabayun agar polemik ini tidak berkepanjangan dan menjadi issu politik yang terus melebar,”katanya dalam keterangan tertulis kepada awak media, Senin, (3/5/2021).
Menurutnya, Bupati Nina Agustina merupakan bupati terpilih, kepala daerah dan tokoh sentral di Pemkab Indramayu, tentunya sedang bekerja keras untuk mewujudkan visi, misi dan program yang dicanangkan dalam mewujudkan Indramayu Bermartabat, sehingga bupati pun sangat responsif terhadapĀ persoalan-persoalan yang ada di tengah – tengah masyarakat, bahkan memiliki semangat yang luar biasa dalam melakukan penataan birokrasi dan pemerintahan yang lebih baik peninggalan rezim sebelumnya, sementara sosok Ketua PCNU Indramayu yakni KH Juhadi Muhammad, selain sebagai seorang ulama yang sangat dihormati beliau juga merupakan tokoh yang sangat peduli terhadap persoalan-persoalan rakyat, sehingga diyakin label provokator itu tidak ada dalam diri Ketua PCNU Indramayu karena apapun yang dilakukannya pasti untuk kebaikan masyarakat.
Edi yakin kedua tokoh tersebut pada prinsipnya memiliki tujuan dan kepentingan yang sama untuk kebaikan masyarakat Indramayu.
Seperti diketahui, video berdurasi sekitar 2 menit tersebut sempat menyebar di media sosial dan Group Whatsapp hingga menyulut sikap warga NU Kabupaten Indramayu dengan beragam tafsir penilaian. Keberagaman penilaian peredaran video pada poin provokator itu bisa saja terjadi karena adanya miss komunikasi.
“Jika kedua tokoh ini sudah bertemu, saya yakin akan terjalin komunikasi dan sinergi yang baik antara umaro dan ulama dalam melakukan percepatan pembangunan untuk Indramayu Bermartabat,” Jelas Edi.
Selain itu, Edi juga menilai, dampak dari semakin masifnya peredaran video tersebut, sudah masuk dan digoreng ke ranah politik oleh pihak-pihak yang memiliki kepentingan tertentu.
“Apalagi dalam perkembangannya, tafsir dari video tersebut sudah melebar dan diindikasi ada pihak yang memanfaatkan untuk kepentingan politik, maka ini harus bijak disikapi dengan kepala dingin,” terang Edi.
Oleh karenanya, GP Ansor Indramayu mengimbau kepada seluruh kader Ansor dan Banser Kabupaten Indramayu agar menyikapinya dengan pikiran yang jernih dan bijak serta tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang dengan sengaja memanfaatkan momentum tersebut untuk kepentingan adu domba bahkan lebih dari tujuan tersebut.
“Semoga simbol ulama dan umaro akan tetap bersatu dalam membangun Indramayu yang lebih baik dan kami ingatkan seluruh kader Ansor dan Banser agar masuk dalam satu barisan kemaslahatan umat dan hindari perpecahan,” pungkasnya.(Andry)