Min.co.id,Jakarta – Pada hari jadinya ke-35 tahun, Bentara Budaya memamerkan seni lukisan kaca. Lukisan kaca dipilih karena dinilai bagian dari seni rakyat yang terpinggirkan dan kurang diperhitungkan.
“Kesenian kaca di kancah seni rupa kurang diperhitungkan tetapi itulah kesenian rakyat. Itu dijualnya tidak di galeri-galeri mewah tapi di pasar-pasar dan di jalan,” ujar Direktur Program Bentara Budaya, Frans Sartono, pada perayaan ulang tahun Bentara Budaya di Bentara Budaya Jakarta, Selasa (26/9/2017) malam.
Ketika Bentara Budaya masih berusia 2 tahun, lukisan kaca pernah dipamerkan di Bentara Budaya Yogyakarta dan lukisan kaca kembali dipamerkan Ketika Bentara Budaya Jakarta resmi dibuka.
Frans mengatakan bahwa Bentara Budaya memerhatikan kesenian rakyat yang terpinggirkan seperti lukisan kaca.
“Ini benar-benar sebuah ekspresi kesenian yang merakyat. Kesenian seperti itulah, yang tidak dianggap, tapi sebenarnya layak. Itulah yang mendapat ruang di Bentara Budaya,” kata Frans.
Pameran digelar pada 26 September-3 Oktober di Bentara Budaya Jakarta dan 26 September-3 Oktober di Bentara Budaya Bali. Bentara Budaya saat ini ada di 4 lokasi yaitu di Yogyakarta, Jakarta, Solo, dan Bali.
Wakil Pemimpin Redaksi Harian Kompas Trias Kuncahyono mengatakan Bentara Budaya merupakan wadah mewujudkan visi kemanusiaan Kompas yang peduli pada kebudayaan masyarakat.
“Bentara Budaya menjadi tempat di mana keragaman budaya itu bisa terlihat, bisa dipamerkan. Di mana keragaman budaya negeri ini bisa ikut kami pelihara karena keragaman budaya itu ciri khas Indonesia,” kata dia.
sumber:kompas.com