Min.co.id- Jakarta: Hutomo Mandala Putra yang akrab disapa Tommy Soeharto menyebut, pemutaran film G30S/PKI kepada masyakarat sangat layak dilakukan. Putra Presiden ke- 2 RI Soeharto itu menilai film tersebut merepresentasikan sejarah bangsa Indonesia.
“Sangat layak (untuk ditonton). Kita tidak bisa memungkiri sejarah, itu (film G30S/PKI) sejarah yang sebenarnya,” kata Tommy di kawasan Car Free Day, Jakarta Pusat, Minggu 24 September 2017.
Tommy tak sependapat bila pemutaran film disebut dipaksakan. Menurut dia, masyarakat punya pilihan sendiri untuk menyikapi film tersebut.
“Saya tanyakan siapa yang memaksa? Kan nggak ada yang memaksa. Kalau nggak mau nonton juga nggak ada yang menghalangi,” ujar Ketua Dewan Pembina Partai Berkarya itu.
Diharapkan, kata dia, masyarakat mengenali sejarah perjalanan bangsa dari pemutaran film dokudrama itu. “Kita harapkan tidak ada pemutarbalikan sejarah,” kata dia.
Keluarga Cendana lainnya, Siti Hediati Hariyadi atau lebih dikenal dengan Titiek Soeharto juga menyampaikan hal serupa. Ia berharap film itu bisa diputar sesering mungkin.
Anak keempat Presiden Soeharto ini menilai, film G30S/PKI bisa diputar kapan pun. “Tidak usah tunggu 1 Oktober,” kata Titiek usai menghadiri HUT ke-46 Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) di Jogja Expo Center, Bantul, DIY, Sabtu 23 September 2017.
Menurut Titiek, isi film G30S/PKI penuh dengan sejarah yang dapat menjadi pembelajaran generasi muda. Terlebih di masa sekarang, saat generasi muda kita mulai melupakan sejarah.
“Anak-anak harus tahu kalau kita punya sejarah kelam di masa lalu,” jelas politikus Golkar ini.
Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo menginstruksikan jajarannya menonton film bertajuk perjuangan di era Orde Lama itu. Alasanya, agar internal TNI lebih memahami sejarah.
Gatot mengatakan, pemutaran film G30S/PKI sudah mendapat restu dari Presiden Joko Widodo. Malah, Presiden meminta pengemasan film berubah. Sehingga, film bernuansa sejarah itu bisa lebih sering ditonton khalayak ramai, termasuk kalangan muda.(metrotvnews)