min.co.id/surabaya – Polrestabes Surabaya Jawa Timur, terus mematangkan program penilangan dengan menggunakan CCTV. Program ini terus disosialisasikan selama Bulan September dan ditargetkan pada bulan Oktober sudah bisa diterapkan.
“Program ini akan kami segerakan,” kata Kapolrestabes Surabaya Kombespol Mohammad Iqbal kepada wartawan usai Focus Grup Discussion Penindakan Pelanggaran Lalu lintas Dengan Bukti Rekaman Elektronik di Polrestabes Surabaya, Kamis (31/8).
Selama September atau di masa Sosialiasi, Polisi hanya mengirim surat pemberitahuan saja. Belum ada Surat Tilang. Tetapi pada bulan Oktober, Polisi akan melakukan penilangan kepala pelanggar yang tersorot kamera pengawas/CCTV.
Menurut Iqbal, program ini akan diuji coba pada satu titik, yaitu Perempatan Bratang. Pada titik ini, tercatat 540 pelanggaran dalam waktu sehari yang telah dibuat pengguna jalan. Dua titik lain akan ditambah pada bulan September yaitu di Perempatan Pucang Anom dan Perempatan Prof Dr Moestopo. Kata Iqbal.
“Pada bulan Oktober, tidak ada lagi sosialisasi. Kami akan melakukan penegakan hukum dengan melakukan tilang,” lanjut Iqbal.
Iqbal mengakui terdapat hambatan pada program ini. Seperti belum tentu pemilik kendaraan yang melakukan pelanggaran. Untuk kasus ini, Polisi akan terus menguber siapa yang melakukan pelanggaran.
“Dalam undang-undangnya kan disebutkan barang siapa, berarti yang menggunakan yang kena tilang meski yang digunakan bukan kendaraannya. Untuk hambatan tersebut akan terus kami diskusikan,” Kata Iqbal.
Iqbal menambahkan, program ini merupakan program Pemkot Surabaya yang bersinergi dengan instansi lain seperti Kepolisian, Kejaksaan, dan Pengadilan. Iqbal berharap adanya program ini bisa menjadi batu loncatan untuk program inovasi lain yang lebih canggih seperti auto debet bila terkena tilang.
“Untuk siapa sih program ini. Untuk pelanggar sendiri. Kami menyelamatakan jiwa pelanggar. Kami melakukan pembinaan agar pengguna jalan bisa lebih tertib,” Pungkasnya.
(ntmc)